Jumat, 07 November 2014

Belajar Ahklak



 Belajar Ahklak
Artinya: “Setiap muslim juga wajib mempelahjari ilmu mengenai segala etika (akhlak), seperti kedermawaan, kikir, takut, keberanian, kesombongan,  kerendahan hati,  menjaga diri dari dosa, berlebih-lebihan, irit dan lain sebagainya. Sesunggunya kesombingan, kikir, dan berlebih-lebihan adalah haram. Dan tidak mungkin menghindarinya, kecuali dengan mempelajari perilaku-perilaku tersebut dan mempelajari kebaikan-kebaikannya. Maka wajib bagi setiap orang untuk mengetahuinya. Sayid Imam Nasruddin Abdullah Qasim telah menyusun sebuah kitab yang terbaik di bidang akhlak, maka setip muslim wajib mengetahunya.”
Akhlak dalam kehidupan manuusia mempunyai kedudukan yang sangat penting. Baik berakhlak kepada diri sendiri, masyarakat, agama bangsa dan Negara. Sebab jatuh-bangunnya, jaya- hancurnya, sejatrah-rusaknya suatu masyarakat, agama, bangsa dan Negara tergantung bagaimana ahklaknya.
Akhlak kita harus dijaga karena perannya sangat penting dalam menentukan baik-buruknya sesuatu. Untuk menjadi orang yang berakhlak, maka harus diusahakan untuk terus dilatih untuk berbuat baik. Kalau hanya mengandalkan waktu untuk mengubah kita maka itu tidak cukup, tetapi perlu melati diri, dan berusaha agar bisa berakhlak dengan baik.
Bagaimana melatih diri kita untuk berakhlak mulia? Jawabannya ada pada Taallim Mutaalim yang telah kami cantukmkan diatas yaitu; kedermawaan, kikir, takut, keberanian, kesombongan,  kerendahan hati,  menjaga diri dari dosa, berlebih-lebihan, irit dan lain sebagainya.
Yang sering menjadi permasalah sekarang dalam menyangkut akhlak adalah perbedaan ras suku, budaya dan pemahaman mengenai akhlak. Contoh misalnya di Jawa ketika seseorang cuman memakai celana berjalan maka akan dikatakan kurang akhlak, namun di Papua itu merupakan adat mereka dan tidak di permasalahkan.
Atau hal-hal yang belakangan ini muncul seperti batasan pornoaksi dan pornografi dengan seni sangat tipis. Apakah berpakaian ketat dan minim termasuk pornoaksi atau bahagian dari seni? Ini sangat sulit dibedakan. Karena mengandung unsur-unsur keindahan bagi yang memandangnya. Oleh karena pemahaman-pemahaman yang seperti itu muda luntur maka dibutuhkan penguatan kembali yang berdasarkan al-qur’an dan al-hadits.
Bagai mana caranya agar kita mengetahui aqidah secara kaffah? Salah satu caranya adalah mengikuti program pendidikan baik itu secara formal maupun non formal yang terpantau oleh Islam. Pendidikan inlah yang natinya akan menambahkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan kita. Sehingga akan membentuk sebuah keperibadian dan perilaku yang berakhlak dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan yang terpantau oleh nilai-nilai Islam lebih dominan membentuk ahklak yang baik. Salah satunya adalah pendidikan di Pondok pesanteren sangat berperan menbentuk ahklak yang baik karena kesehariaannya bersentuhan langsung dengan perbuatan yang positip. Apa lagi di zaman moeren ini ditengah-tengah kesibukan orang tua mengurusi pekerjaannya lupa akan sikap anaknya. Olehnya salah satu peran yang sangat dibutuhkan adalah pendidikan.
Sebagai kesimpulan, diharapkan dari pembelajaran masalah ahklak ini kita dapat menjadi generasi yang memiliki ahklak yang mulia, sehingga agama Islam dan bangsa ini biasa menjadi cermin bagi agama-agama lain dan Negara-negara luar.
Kita mulai dari bangku pendidikan baik itu formal maupun non-formal. Dari pendidikan itu maka akan mulai terbentuk ahklak kita dan pola fikir untuk dapat membedakan antara pornoaksi dan seni disaat  melihat wanita berpakaiian yang minim. Dapat memberikan penjelasan mengenai budaya Papua dengan kotekanya dan mengaitkan dengan Islam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar