PENDAHULUAN
Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media
massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca/pendengar/penonton yang akan coba
diraihya, dan efeknya terhadap mereka. Komunikasi massa merupakan disiplin
kajian ilmu social yang relative mudah jika dibandingkan dengan ilmu psikologi,
sosiologi, ilmu politik, dan ekonomi. Sekarang ini komunikasi massa sudah
dimasukan dalam disiplin ilmu.
Pembahasan komunikasi yang kian pesat dan kompleks
beserta penelitin yang terus-menerus dilakukan menjadi buktibahwa ilmu
komunikasi massa menjadi bagian penting dalam proses kajian keilmuan. Bahkan
kemudian (meskipun terbilang muda karena kemunculannya belum lama) menjadi peran terpenting dalam sejarah
perkembangan manusia, terutama komunikasi. Alasannya, masyarakat kita dewasa
ini tidak akan lepas dari peran ilmu komunikasi massa ini. apakah kita mampu
menghindar dari terpaan pesan-pesan media massa saat ini? itu menunjukkan
betapa hebatnya perkembangan kounikasi massa dewasa ini.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN……………………………………………………….....I
DAFTAR
ISI……………………………………………………………….II
PEMBAHASAN……………………………………………………………III
- Zaman Tanda dan Isyarat………………………………………….1
- Zaman Bahasa Lisan………………………………………………..2
- Zaman Tulisan………………………………………………………3
- Zaman Cetak…………………………………………………………8
KESIMPULAN…………………………………………………….………IV
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………..V
PEMBAHASAN
Aspek Historis komunikasi Massa
Pendahuluan Perkembangan media massa yang terus
berubah dari waktu ke waktu disebabkan oleh implikasi sejarah perkembangan manusia
itu sendiri. Media massa yang kian pesat pertumbuhannya dewasa ini merupakan
dampak sejarah panjang proses komunikasi umat manusia. Karena manusia ingin
meningkatkan kualitas komunikasinya. Perubahan radikal dalam proses komunikasi
tersebut sangat mempengaruhi perkembangan pemikiran, tingkah laku, dan budaya
manusia.
Menurut Melvin DeFleur dan Sandra J, Ball-Rokeach
dalam bukunya Theories Mass of Communication (1989), setidak-tidaknya
disebutkan ada lima revolusi komunikasi massa: 1. Zaman penggunaan tanda dan
isyarat (the age of signs and signals) 2. Zaman percakapan dan bahasa (the age
of speech and language) 3. Zaman tulisan (the age of writing) 4. Zaman media
cetak (the age of print).
A.
Zaman Tanda dan Isyarat
Zaman
ini merupakan yang paling awal dalam sejarah perkembangan manusia dan muncul
jauh sebelum nenek moyang manusia dapatberjalan tegak. Dalam berkomunikasi satu
sama lain, peran insting (meskipun masih sangat rendah) sangatlah penting.
Proses komunikasi manusia lebih berdasarkan insting dan bukan rasionya.
Itu
semua terjadi karena kemampuan kapasitas otak manusia masih sangat terbatas.
Perkembangan otak mereka juga sangat lamban. Oleh karena itu, zaman ini
berjalan dalam ribuan tahun sebelum digunakannya gerak isyarat. Bunyi-bunyian
dan tanda jenis lain dalm komunikasi.
Dengan
kata lain sebenarnya manusia itu sudah menggunakan “ucapan” dalam
berkomunikasi. Akan tetapi proses komunikasi yang dmaksud bukan seperti yang
dilakukan manusia saat ini.[1]
Penggunaan
tanda dan isyarat itu tidak berarti bahwa manusia pada zaman tersebut tidak
dapat berkomunikasi. Gerak isyarat dan tanda itu dalam komunikasi dikenal
dengan komunikasi nonverbal. Hal ini tetap bisa dikattakan berkomunikasi
meskipun dengan “bahasa” dan kemampuannya sendiri. Ringkasnya, merekamengadakan
komunikasi dengan sederhana sekali.
Philip
Liberman (1984) pernah mengatakan bahwa para ahli paleoantropologi menemukan
bukti bahwa ukuran tengkorak panjang lidah, dan jaringan yang lain pada manusia
menunjukkan pada kita letak pangkal tenggorokan dan kotak suara.
Menurut
para ahli tersebut dilihat dari beberapa alat tubuh, dapat disimpulkan bahwa
manusia jaman dahulu kala tidak dapat berbicara seperti manusia sekarang.
Dengan
kata lain, mereka tidak bisa berbicara, karena tidak mempunyai kecukupan
alat-alat untuk melakukan itu (seperti yang dimiliki manusia saat ini). Ini
disebabkan struktur neurologis dan anatominya tidak mecukupi untuk melakukan
hal itu.
Sehingga
perkembangan zaman dan alam yang akhirnya merubah kehidupan manusia tersebut,
baik perubahan dalam bentuk fisik maupun perubahan pada kemampuan berpikir dan
berkomunikasi.
Lebih
dari beribu-ribu tahun lamanya, pola komunikasi tidak hanya digunakan, tetapi
juga mengalami penyempurnaan dari waktu ke waktu, tentunya sesuai dengan
kapasitas yang dimiliki. Meskipun ada perkembangan dalam proses komunikasi,
proses itu belum mengarah pada penggunaan bahasa atau percakapan sebagai alat
komunikasi yang bisa dilakukan manusia dewasa ini. Perkembangan penting
komunikasi dalam era ini adalah digunakannya bahasa tanda dan isyarat sebagai
alat komunikasi. Munculnya tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi berasal
dari penyempurnaan penggunaan suara (geraman, tangisan, dan jeritan) sebagai
alat komunikasi. Munculnya tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi bersal
dari penyempurnaan penggunaan suara (geraman, tangisan, dan jeritan) sebagai
alat komunikasi pada generasi sebelumnya.[2]
B.
Zaman Bahasa Lisan
Zaman
komunikasi lisan ini berjalan kira-kira 300.000 sampai 200.000 tahun SM. Era
ini juga ditandai dengan lahirnya embrio kemampuan untuk berbicara dan
berbahasa secara terbata-bata dalam kelompok masyarakat tertentu. Oleh karena
itu, manusia pada zaman ini sering disebut dengan homosapiens. Daripenelitian
yang pernah dilakukan, kemmapuan berbicara dalam sistem bahasa baru terjadi
sekitar 90.000 tahun sampai 40.000 tahun SM. Sementara itu bahasa secara
lengkap mulai digunakan kira-kira 35.000 tahun SM.
Manusia
jenis Cro Magnon menjadi ciri utama era ini. Di awal periode kehidupannya,
mausia jenis itu sudah mempunyai keahlian di dalam membuat peralatan yang
berasal dari batu. Sebagaimana kita ketahui, budaya manusia awalnya dimulai
dengan tulisan. Zaman Batu merupakan salah satu perkembangan awal pengenalan
bahasa yang ditulis (meskipun hanya berupa gambar yang di buat pada batu).
Meskipun
perkembangan teknologi komunikasi diawali dengan penemuan-penemuan mesin pencetak
huruf di kemudian hari, namun perkembangan komunikasi itu sendiri dimulai
dengan kepandaian melukis hewan buruan di gua-gua yang diabadikan secara grafik
kurang lebih 20.000 tahun yang lalu.[3]
Pada
awal sejarah perkembangan manusia dalam mengenal tulisan, mereka telah memahat
atau mengukir gambar binatang dan manusia pada tulang, batu, taring, dan
bahan-bahan yang lain. Manusia pada era ini biasanya mewariskan lukisan indah
pada dinding beberapa gua di daerah mereka tinggal. Ratusan gua itu pernah
ditemukan di Spanyol dan Perancis bagian selatan.
Hampir
setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang-orang lainnya, dan
kebutuhan ini terpenuhi malaui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan
untuk mempersatukan manusia-manusia yang tanpa berkomunikasi akan terisolasi.
Pesan-pesan ini mengemuka lewat perilaku manusia.
Ketika
kita berbicara, kita sebenarnya sedang berperilaku. Ketika kita melambaikan
tangan, tersenyum, bermuka masam, menganggukkan kepala, atau memberikan suatu
isyarat, kita juga sedang berperilaku. Sering perilaku-perilaku ini merupakan
pesan-pesan, pesan-pesan itu kita gunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu
kepada orang lain.[4]
C.
Zaman Tulisan
Kecakapan
manusia berkomunikasi secara lisan menurut perkiraan berlangsung sekitar 50
juta tahun, kemudian memasuki generasi kedua di mana manusia mulai memiliki
kecakapan berkomunikasi melalui tulisan.
Bukti
kecakapan ini ditandai dengan ditemukannya tanah liat yang bertulis di Sumeria
dan Mesopotamia sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Kemudian berlanjut dengan
ditemukannya berbagai tulisan di kulit binatang dan batu arca. Lalu secara
berturut-turut dapat disebutkan pemakaian huruf kuno di Mesir (3000 tahun SM),
alphabet Phunesia (1800 tahun SM), huruf Yunani Kuno (1000 tahun SM), huruf
Latin (600 tahun SM).[5]
Di
Mesopotamia kuno (berasal dari kata dalam bahasa Yunani yang berarti “tanah di
antara dua sungai”) banyak sekali kelompok yang menghentikan pengembaraannya
dan mulai membangun tempat tinggal yang permanen. Inilah kota-kota yang
pertama. Tahun 6000 SM, Lembah Sabit Subur juga menjadi tempat lahirnya
peradaban.
Mendekati
tahun 3.500 SM, manusia memiliki gagasan untuk mengembangkan serangkaian
lambang yang sederhana yang dapat dipahami oleh kalangan luas, yaitu huruf.
Huruf mewakili suara yang diucapkan dan dengan berbagai cara, satu huruf dapat
digabungkan dengan huruf lain sehungga membentuk apa yang kita namkan kalimat.
Sistem ini disebut abjad fonetik.
Abjad
fonetik yang pertama berasal dari abjad baji yang dikembangkan oleh orang
Sumeria kuno. Penyebarannya yang luas hingga ke wilayah Mesopotamia membuatnya
menjadi pendahulu hieroglif Mesir. Abjad Baji lah yang menjadi cikal bakal
Abjad Ibrani maupun Abjad Arab. Selain itu, ia juga merintis abjad Yunani, yang
pada gilirannya mengantar hadirnya Abjad Romawi yang kini digunakan dalam
Bahasa Inggris, Perancis, Jerman dan sebagian besar bahasa-bahasa barat
lainnya.
Abjad
Sirilik yang digunakan di Rusia dan di negara-negara Slavia lain juga
berkembang dari Abjad Yunani kuno. Abjad Cina yang lahir beberapa waktu
kemudian setelah Abjad Tinur Tengah kuno, dipinjam oleh sebagian besar bangsa
Asia, misalnya Jepang dan Korea, untuk dijadikan dasar abjad yang digunakan
dalam bahasa masing-masing.[6]
Umat
manusia sudah berada di muka bumi ini setengah juta tahun yang silam.
Tulang-belulang Australopithecus yang
baru-baru ini ditemukan, makhluk yang menyerupai kera yang oleh para ilmuwan
dipercayai sebagai nenek moyang manusia modern, usianya empat juta tahun.
Ada
juga sebuah bukti bahwa 30.000 tahun yang lalu manusia sudah membuat peralatan
dan hidup berkelompok di seluruh benua. Juga ditemukan petroglif, atau lukisan
batu, yang usianya kurang-lebih 10.000 tahun, dan ada lukisan-lukisan rumit di
dinding-dinding gua di Spanyol maupun Perancis yang kira-kira berumur 18.000
tahun.[7]
Sejarah
tulisan sendiri merupakan salah satu dari proses pergantian dari gambaran
piktografi ke sistem fonetis, dari penggunaan gambar ke penggunaan sesederhana
untuk menyatakan maksud yang lebih spesifik.[8]
Tahun
yang menandai manusia membentuk kelompok atau hidup bergerombol untuk pertama
kalinya adalah athun 20.000 SM. Beberapa kelompok manusia hidup bersama di sebuah
kemah yang acap kali dibuat setengah permanen.
Awalnya,
mereka tidak pernah menetap di suatu tempat, karena sifat dasar manusia adalah
mengembara. Mereka berpindah tempat sesuai dengan musim dan menetap untuk
sementara di suatu tempat d mana ditemukan sumber makanan mereka, antara lain,
binatang buas dan tanaman musiman.
Setelah
berlangsung ribuan tahun lamanya, sampailah manusia ke zaman tulisan (zaman ini
muncul sekitar 5000 tahun sebelum masehi). Komunikasi tidak lagi dilakukan
hanya dengan mengandalkan lisan, tetapi didukung pula oleh bahasa tulis.
Sebuah
prasasti yang ditemukan menginformasikan bahwa sekitar 4000 tahun SM ditemukan
kota kuno di Mesopotamia dan Mesir. Sebagaian besar prasasti ini menggambarkan
lukisan dengan kasar atau goresan pada dinding bangunan.
Dari
penemuan prasasti ini bisa dikemukakan bahwa sudah ada standarisasi makna
pesan. Misalnya, secara sederhana gambaran matahari bisa berarti siang hari,
membungkuk dengan tanda panah berarti memburu, dan garis yang berombak berarti
danau atau sungai. Semua ini menjadi simbol awal dari sejarah kemunculan era
tulisan.
Beberapa
lukisan di antaranya sudah mengunakan komposisi warna. Bahkan lukisan tersebut
menjadi cikal bakal lukisan-lukisan saat ini. Manusia di zaman ini melukis
banteng, rusa kutub, dan binatang lain yang mereka buru. Dan yang lebih penting
lagi adalah bahwa mereka telah membuat pakaian dari kulit binatang dan menmukan
teknik pengerasan tanah liat dengan menggunakan api.
Lukisan-lukisan
yang dibuat oleh manusia jenis Cro Magnon ini bisa dikatakan menjadi bukti
pertama usaha manusia terbaik pertama dalam upayanya menyimpan informasi.[9]
Sementara
itu tulisan alfabet muncul kurang dari seratus tahun kemudian dan berkembang
secara cepat. Tulisan tersebut menyebar ke seluruh dunia kuno, dan baru
beberapa abad kemudian sampai ke negeri Yunani. Lambat laun gagasan penggunaan
simbol huruf konsonan dan vokal muncul. Saat itu karakter yang dibutuhkan
kurang lebih seratus. Suatu jumlah yang sangat besar tentunya, karena padahal
sekarang ini kita hanya mengenal dua pulu enam karakter huruf.
Sesudah
banyak variasi pembahasan sejarah perkembangan tulisan, satu kejadian yang
tidak boleh kita tinggalkan adalah peristiwa di Yunani. Bangsa ini telah secara
efektif dan sederhana mempunyai sistem standarisasi huruf. Sekitar 500 tahun
SM, mereka telah secara luas menggunakan alfabet.
Akhirnya,
alfabet orang-orang Yunani masuk ke Roma yang kemudian dibangun serta
dimodifikasi. Dewasa ini, kita menggunakan huruf-huruf kapital (majuscule) dan huruf kecil (miniscule) yang berasal dari Roma itu.
Lambat
laun sistem tulisan alfabet ini berkembang secara cepat dan lengkap. Tanpa
bantuan sistem tulisan ini bisa jadi populasi penduduk yang buta huruf akan
menjadi lebih besar. Perkembangan yang penting pun terjadi pula dalam ilmu
pengetahuan, lukisan, pemerintahan, dan keagamaan.
Sekitar
2500 tahun (sebelum munculnya agama Kristen), orang Mesir menemukan metode
pembuatan jenis kertas yang dapat tahan lama dari papyrus. Dibandingkan dengan batu, papyrus jelas lebih baik. Alasannya lebih mudah menulis di papyrus dengan kuas dan tinta daripada
memahat di atas batu. Papyrus itu
sendiri asal-usulnya ditemukan di muara Sungai Nil.[10]
D.
Zaman Cetak
Lepas
dari zaman tulisan, salah satu penyempurnaanpaling besar dari perkembangan
manusia berkomunikasi adalah ditemukannya cetakan. Sebelum abad ke 15
orang-orang eropa memproduksi buku-bukudengan menyiapkan manu scripti.[11] Walaupun hal demikian merupakan
perkembangan bagus dalam dunia tulisan, proses tersebut sering tidak lepas dari
kesalahan.
Hal
penting yang mengikuti perkembangan era cetak ini adalah penggunaan kertas
sebagai bahan untuk merekam tulisan. Hal demikian sudah dimulai di dunia Islam
sepanjang abad ke 18 dengan kertas kulit (meskipun sebenarnya kertas sudah
mucul di China).
Pada
permulaan abad ke 15 orang korea telah menciptakan suatu bentuk yang dapat
digerakkan dengan apa yang telah digambarkan oleh oleh ilmuan Prancis
Henri-Jean Martin sebagai sesuatu kemiripan yang hamper bersifat khayal dengan
apa yang dibuat Gutenberg. Akibatnya, penemuan barat mungkin sekali didorong
oleh berita-berita tentang apa yang telah terjadi di Timur (Asa Briggs dan
Peter Burke, 2006).
Cetakan
sebagaimana yang kita ketahui saat ini tidak mungkin terjadi tanpa perantaraan
tukang emas di Mainz, Jerman pada tahun 1455. Tukang emas ini kemudian dikenal
dengan nama Johan Gutenberg. Ialah yang awal mulanya memperkenalkan cara unik
mencetak. Sesudah melakukan banyak percobaan, dia membangun gagasan dengan
membuat mesin baja untuk masing-masing huruf.[12]
Awal
abad ke 16 baru saja dimulai. Mesin cetak Gatenberg telah mampu mencetak dan
melipat gandakan cetakan yang dapat dipindah dann mampu mencetak ribuan salinan
buku cetak di atas kertas. Mereka menerbitkannya ke dalam bahasa Eropa dan
bahasa lain. Hasil cetakannya itu dapat dibaca oleh setiap orang yang mampu
membaca ke dalam bahasanya masing-masing.
Melvin
D. Fleur dan Sandra J. Ball-Rokeach (1989) mengatakan ada dua hal penting yang
layak dicermati dalam era ini. Pertama,
media surat kabar dan juga media cetak lainnya bisa muncul setelah seperangkat
kompleksitas elemen budaya muncul dan terus berkembang di masyarakat. Kedua, seperti hampir terjadi pada semua
penemuan sebelumnya, penemuan mesin cetak merupakan gabungan antara elemen
dalam masyarakat. Masyarakat menerima perkembangan media cetak karena tak lain
sebagai sebuah kompleks budaya yang terus berkembang.[13]
KESIMPULAN
Ada beberapa era yang dapat dijadikan dasar pijakan
untuk melihat sejarah perkembangan komunikasi masssa. Menurut Melvin DeFleur
dan Sandra J. Ball-Rokeach dalam bukunya Theories Of mass communication (1989),
disebutkan ada beberapa revolusi komunkasi massa:
- Zaman penggunaan tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi (the age of signs and signals). Era ini merupakan yang paling awal dalam sejarah perkembangan manusia dan muncul jauh sebelum nenek moyang manusia dapat berjalan tegak.
- Zaman digunakannya percakapan dan bahasa sebagai alat berkomunikasi (the age of speech and language). Era ini berjalan kira-kira 300.000 tahun sampai 200.000 tahun Sebelum Masehi (SM). Era ini ditandai dengan lahirnya embrio kemampuan untuk berbicara dan berbahasa secara terbata-bata dalam kelompok masyarakat tertentu.
- Zaman digunakannya tulisan sebagai alat komunikasi (the age of writing). Setelah berlangsung ribuan tahun lamanya, sampailah manusia kezaman tulisan (era ini muncul sekitar 5000 tahun SM). Artinya, komunikasi yang dilakukan tidak lagi mengandalkan lisan, tetapi tertulis, meskipun ini bukan berarti mereka tak lagi menggunakan komunikasi lisan. Mereka tetap menggunakannya, tetapi didukung pula oleh bahasa tulis.
- Zaman digunakannya media cetak sebagai alat komunikasi (the age of print). Salah satu penyempurnaan paling besar dari perkembangan komunikasi manusia adalah ditemukannya cetakan. Dan yang pertama kali memperkenalkan cara unik mencetak adalah John Gutenberg di Jerman pada tahun 1455.
DAFTAR PUSTAKA
Bill Yenne, 100
Peristiwa Yang Berpengaruh Di dalam sejarah Dunia, (Batam: Karisma
Publishing Group, 1993).
Hafied Cangara, Pengantar
Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1998).
Ensklopedi Indonesia, Edisi Khusus Suplemen, (Jakarta: PT Ichtiar Baru-Van Hoeve,
1987).
Nuruddin, Komunikasi
Massa, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003).
Nuruddin, Pengantar
Komunikasi Massa, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007).
Richard E. Porter, Larry A. Samovar, Komunikasi Antar Budaya, Panduan
Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005).
[1]
Nuruddin, Pengantar Komunikasi
Massa, h. 41.
[2]
Ibid, h. 42-43.
[3]
Ensklopedi Indonesia, Edisi Khusus
Suplemen, h. 1845.
[4]
Richard E. Porter, Larry A. Samovar, Komunikasi
Antar Budaya, Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya, h. 12.
[5]
Hafied Cangara, (Pengantar Ilmu Komunikasi), h. 5.
[6]
Bill Yenne, (100 Peristiwa Yang
Berpengaruh Di Dalam Sejarah Dunia), h. 14
[7]
Ibid, h. 10
[8]
Nuruddin, (Pengantar Komunikasi Massa),
op cit, h. 49.
[9]
Ibid, h. 45.
[10]
Ibid, h. 53.
[11]
Manu scripti adalah salinan yang
dicetak degan menggunakan tangan.
[12]
Nuruddin, (Komunikasi Massa), h.53
[13]
Nuruddin, (Pengantar Komunikasi Massa),
h. 58.