ANALISIS PESAN DAKWAH PADA KHALAQAH USROH
DI PONDOK PESANTEREN HIDAYATULLAH SURABAYA
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan
Kepada Jurusan Dakwah Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam (KPI)
Sekolah
Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL) Untuk Memenuhi Sebagian Dari
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam (S. Kom. I)
Oleh :
Naharuddin
NIM : 201131110016
JURUSAN DAKWAH
(KPI) PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM LUQMAN AL-HAKIM
SURABAYA
2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................1
A.
LATAR BELAKANG MASALAH.........................................................................................2
B.
RUMUSAN MASALAH........................................................................................................ 6
C.
TUJUAN PENILITIAN......................................................................................................... 6
D.
MANFAATPENILITIAN………..…………………………………………….........………6
E.
DEFINISI OPERASIONAL…………….…………………………………….........……......7
F.
TINJAUAN
PUSTAKA…………………………………………….………….…............….10
G.
METODE PENILITIAN…..………….…………………….………………….…...........….11
1. Subyek dan Obyek penilitian……………………………………………..…...…11
2. Jenis dan Sumber Data……………………………….…………………...……...11
3. Tekhnik Pengumpulan Data…………….……………………………………..…12
4. Instrumen Penelitian
…………………………………………………….…….…13
5. Tekhnik Analisa Data………………………………………….…………………14
H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN…………………………...………………..................….16
DAFTAR
PUSTAKA………………………...………………………………….….…….18
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bagi pengamat
sejarah perkembangan Islam merupakan hal yang sangat menakjubkan, ini merupakan
batu loncatan yang sangat mengherankan. Dalam tempo seabad saja Islam suda tersebar yang hampir menguasai separuh
dunia. Menghancurkan kerajaan-kerajaan besar, mengadakan revolusi berfikir dalam
jiwa dan bangsa. Dan sekaligus membina sutu dunia baru yaitu “dunia Islam”.[1]
Penyebaran agama Islam keseluruh penjuru dunia melalui proses dakwah baik itu
dakwah bil lisan, bil hal dan bil qalam.
Dakwah merupakan
bahagian penting dalam Islam. Sehingga sering dikatakan bahwa Islam adalah
agama dakwah. Melalui dakwah, ajaran Islam berkembang dan tersebar luas
keseluruh penjuru dunia. Melalui dakwah pula ajaran Islam diamalkan oleh para
pemeluknya sehingga tercermin dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat dan bernegara.
Masalah mendakwahkan kebenaran tidak bisa ditawar lagi
karena Islam telah meletakkan kewajiban dakwah kepada pemeluknya.[2] Bahkan
hal ini telah dijelaskan di dalam al-qur’an bahwa berdakwah merupakan salah
satu aktifitas diperintahkan oleh Allah SWT.
`ä3tFø9ur öNä3YÏiB ×p¨Bé& tbqããôt n<Î) Îösø:$# tbrããBù'tur Å$rã÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztur Ç`tã Ìs3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd cqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÊÉÍÈ
Artinya: “dan
hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeruh kepada kebajikan,
menyeruh (perbuatan) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka
itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S.
Al-imran:
104).[3]
Dari ayat di
atas terdapat kata (menyeruh). Maka
dapat diartikan bahwa menyeruh merupakan aktifitas dakwah baik melalui lisan,
tulisan, tingka laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana
dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun sacara
kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, sikap, penghayatan serta
pengealaman terhadap ajaran agama
sebagai messege yang di sampaikan
kepadanya (mad’u) tanpa ada unsur-unsur paksaan.[4]
Dakwah menurut
M. Ali Aziz segala aktifitas penyammpaian ajaran islam kepada orang lain dengan
cara bijaksana untuk tercapainya individu dan masyarakat yang bisa menghayati
dan mengaplikasihkan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari. Usaha dakwah
dilakukan dengan tulisan maupun lisan yakni yang bersifat mengajak, menyeruh
agar mentaati perintah Allah dan
menjahui larangannya.[5]
Dakwah sebagai
cara untuk mengkomunikasikan pesan-pesan Islam kepada individu maupun
masyarakat. Dakwah dapat dilakukan dengan perantara maupun
secara langsung. Dakwah melalui media baik cetak maupun elektronik, merupakan
penyampaiian pesan dakwah kepada mad’u dengan perantara. Sedangkan penyampaiian
pesan secara langsung dilakukan dengan cara pengajian, cerama di depan audiens,
khalaqah dan lain-lain.
Pesan dakwah
atau materi dakwah secara garis besarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga macam
yaitu:
1.
Tentang akidah
Menurut
Mahmud Syaltut “akidah adalah sisi teoritas yang harus pertama kali diimani dan
dijakini dengan kejakinan yang mantap dan tanpa keraguan sedikitpun”.[6]
2.
Tentang Syariah
3.
Tentang akhlak
Dengan demikian
esensi dakwah sendiri adalah pesan-pesan dakwah yang disampaikan melalui
komunikasi. Karena dalam dakwah terdapat penyampaian informasi ajaran
Islam berupa ajakan dan seruan berbuat
kebaikan dan larangan untuk berbuat kemungkaran, nasihat dan pesan, pendidikan
dan pengajaran.
Khalaqah usroh
merupakan penyampaiian pesan dakwah secara langsung kepada mad’u. Kekurangan
yang kadang penulis dapati dalam penyampaiin pesan secara langsung khususnya
pada khalaqah adalah kebosanan dan kejenuhan. Namun kejenuhan dan kebosanan itu
bisa teratasi apabila seorang da’i memiliki skiil dalam penyampaiian pesan dan
pesan dakwah itu dianggap bermanfaat bagi kehidupan seorang mad’u.
Olehnya
itu penulis menggap penting untuk meneliti pesan dakwah secara langsung melalui
khalaqah Usroh. pesan dakwah pada khalaqah usroh
bermanfaat bagi mad’u atau tidak, dapatkah pesan dakwah itu menimbulkan efek
atau dampak pada mad’u? Olehnya itu
penulis menggap pesan dakwah khalaqah usroh yang dilaksankan di Pondok
Pesanteren Hidayatullah perlu untuk dianalisis.
Khalaqah
usroh di Pondok Pesanteren Hidayatullah Surabaya merupakan bentuk
pengajian rutin yang dilaksanakan sekali
dalam sebulan. Menurut ustdz Kartam selaku ketua Pos Da’I “bahwah khalaqah usroh ini suda berlangsung
kurang lebih lima tahun. Adapun peserta adalah seluruh warga Hidayatullah yang
beristatus sudah kawin dan peserta simpatisan.[7]
Tema yang diangkat dalam khalaqah tersebut mengenai isu-isu yang marak seperti
liberalisme, syiah, politik dan
hari-hari besar Islam seperti isro mihraj, Idul adha, haji dan lain-lain. Yang
ujung-ujungnya akan dikaitkan dengan kehidupan rumah tangga. Target khalaqah
usroh ini bagaimana dalam rumah tangga tidak terdapat liberal, syiah dan
politik sehingga menjadi keluarga yang sakina mawadda warahma.
Khalaqah
usroh merupakan salah satu program dari pimpinan daerah (PD) Hidayatullah
Surabaya, ini sesuai dengan tujuan berdirinya PD Hidayatullah Surabaya
yakni lahirnya tatanan dunia baru yang
Islami, berkeadilan, sejahtera dan tegak diatas kaliamat “lailaha Illah” adalah
cita-cita bersama hidayatullah.[8]
Yang kemudian program ini dimandakan kepada Pos da’I untuk melaksakan khalaqah
usroh. Pos da’I Surabaya merupakan tangan panjang dari PD Hidayatullah dan
satu-satunya amal usaha yang dimiliki oleh Pimpinan Daerah Hidayatullah
Surabaya, yang mana lembaga tersebut bergerak dibidang dakwah dalam pelayanan
ummat.[9]
Berangkat dari
kenyataan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti serta mengambil judul “Analisis Pesan Dakwah Pada Khalaqah Usroh
di Pondok Pesanteren Hidayatullah Surabaya.”
B.
RUMUSAN
MASALAH
Dari rangkaian
latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, peneliti dapat membuat rumusan
masalah sebagai berikut: Bagaimanakah pesan dakwah pada khalaqah usroh di
Pondok Pesanteren Hidayatullah surabaya?
C.
TUJUAN
PENELITIAN
Untuk
mengetahui serta memahami pesan dakwah pada khalaqah usroh di Pondok Pesanteren
Hidayatullah Surabaya.
D.
MANFAAT
PENILITIAN
Berangkat dari permasalahan dan tujuan penelitian
tersebut di atas, maka manfaat dari penelitian
ini digolongkan menjadi dua bahagian yaitu manfaat teoritis dan manfaat
praktis.
1.
Manfaat
teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini sangat bermanfaat
guna meningkatkan pengetahuan tentang seperti apa pesan
dakwah yang baik dan muda diterima oleh mad’u, dan memberi sumbangsih keilmuan khususnya kepada pelajar
yang menggeluti dunia dakwah.
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi
masyarakat
Sebagai tambahan informasi bagi masyarakat luas, yang
ingin memperoleh informasi tatang dakwah.
b.
Bagi pemerintah
Sebagai
masukan terhadap pemerintah kalau
da’i telah mengambil peran yang sangat penting dan membantu dalam mensejetarakan ummat (masyrakat)
dan bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk meningkatkan mutu dakwah.
c.
Bagi peneliti
Sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam (S.Kom.I), sebagai penambah wawasan keilmuan dan
memperkaya pengalaman serta melatih diri
dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam proses perkuliahan.
d.
Bagi pembaca
Agar seorang da’i atau
praktisi dakwah menambah wawasan, respon, dan pesan dakwah Islam, sehingga
dapat mengembangkan aktifitas dakwah guna merespon berbagai persoalan yang
aktual dan kontemporer pada kegiatan dunia dakwah terkhusus pada khalaqah
usroh di Pondok Pesanteren Hidayatullah Surabaya.
E. DEFENISI OPERASIONAL
Untuk
menghindari kesalah pahaman dalam dalam memahami judul “Analisis Pesan Dakwah Pada Khalaqah Usroh di Pondok Pesanteren
Hidayatullah Surabaya” maka penulis akan menjelaskan beberapa istilah yang
ada dalam judul tersebut.
1. Analisis
Kata analisis berasal
dari bahasa ingris “analysis” yang
berarti “pemeriksaan yang diteliti”[10]
Adapun menurut istilah, analisis adalah penguraiian suatu pokok atas berbagai
bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan anatara bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.[11]Adapun
yang dimaksud dalam skiripsi ini adalah penelaan atau analisis terhadap
pesan-pesan dakwah dalam kholaqah usro yang dilaksanakan sekali sebulan di
Pondok Pesanteren Hidayatullah Surabaya. Analisis pesan dakwah ini dimulai pada
bulan november 2014-maret 2015 dan suatau saat lama waktu anlisis bisa berubah
seiring dengan berubahnya jadwal ujian skiripsi yang ditetapkan oleh bagian
akademik kampus STAIL Hidayatullah Surabaya.
2. Pesan Dakwah
Pesan
adalah suatu yang disampaikan pengirim kepada penerima.[12]
Pesan adalah sesuatu yang bisa disampaikan dari diri seseorang kepada orang
lain, baik secara individu maupun kelompok yang dapat berupa buah pikiran,
keterangan, pernyataan dari sebuah sikap.[13]
Sedangkan
dakwah ditinjau dari segi etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab “dakwah”
dari kata da’a(دعا) yad’u(يد عو) da’watan(دعوة) yang berarti panggilan, ajakan dan seruan.[14]
Adapun
Warson Munawir dalam kamus Al-Munawir menyebutkan bahwa dakwah artinya adalah
memanggil (to call) mengundang (to invite), mengajak (to summon),
menyeru (to propose), mendorong (to urge), dan memohon (to
pray).[15]
Jadi
pesan dakwah adalah pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari al-qura’n dan
al-sunnah atau sumber lain yang merupakan interpentasi dari kedua sumber
tersebut yang berupa ajaran Islam.[16]
Dari
dua pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan pesan dakwah dalam penilitian
ini adalah serangkaiian materi dakwah yang di sampaikan oleh da’I atau
komunikator secara langsung atau tanpa perantara kepada mad’u atau komunikan di
dalam khalaqah Usroh. Yang dijadikan sebagai pengarah dalam merubah tingka laku
dan sikap yang tercermin dalam kehidupan rumah tangga.
3. Khalaqah Usroh
Khalaqah
bisa diartikan sebuah lingkaran dan liqo artinya pertemuan yang bersifat
pengajian atau pengkajian yang Islami. Sedangkan Usroh adalah orang yang sudah
kawin. Sehingga dapat di simpulkan bahwa khalaqah usroh adalah sebuah pertemuan
untuk mengadakan pengajian bagi orang
yang suda melaksanakan pernikahan.[17]
peneliti memberikan kejelasan bahwa yang dimaksud khalaqah usroh dalam
penelitian ini adalah khalaqah yang dilaksanakan di Pondok Pesanteren
Hidayatullah Surabaya dengan peserta semua warga Hidayatullah yang beristatus
sudah kawin dan peserta simpantisan. Jumlah keseluruhan peserta khalqah usroh
kurang lebih 300 orang.[18]
4. Pondok Pesanteren
Hidayatullah Surabaya
Pesantren Hidayatullah
Surabaya merupakan cabang dari Pasantren Hidayatullah Balikpapan Kalimantan
Timur, yang dirintis oleh Ust. KH, Abdullah Said. Sebagai cabang, Pesantren
Hidayatuilah Surabaya secara resmi didirikan pada tanggal 28 Nopember 1986.
Diawali oleh diskusi-diskusi yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa muslim yang
sedang menyelesaikan kuliah di berbagai Perguruan Tinggi di Surabaya. Mereka,
antara lain: Abdurrahman (UNAIR), Hamim Thahari (IKIP), Elvenus Yahya (ITS),
Sulaiman (ITS), Rahmad Rahman (UNAIR), Khusnul Khuluq (IKIP).
Pondok Pesanteren
Hidayatullah Surabaya, bertempat di kelurahan Kejawan Putih Tambak 1/VI, dalam
peniliti ini penulis membatasi tempat penilitian yang pokus di lokasi tersebut.
F.
TINJAUAN PUSTAKA
Setelah kami berusaha mencari tema
terkait dengan penelitian ini khususnya di perpustakaan STAIL, ternyata sudah
ada peneliti sebelumnya yang telah
meneliti tentang tema yang juga berkaitan dengan Analisis pesan dakwah
yakni; Andi
Putra tahun 2011, judul Skiripsi,
Analisis Pesan Dakwah Melalui Media
Cetak (Kajian Pendekatan Van Dijk Tentang Pesan Dakwah Pada Buletin Al-Qalam Edisi No 02-52 tahun
XIX.
Akan tetapi
peneliti sebelumnya lebih menekankan pada Analisis
Pesan Dakwah Melalui Media Cetak, yang
peyampaiian pesannya tidak secara langsung kepada mad’u. Sedangkan
peneliti sendiri di sini lebih fokus terhadapa Analisis Pesan Dakwah Pada
Khalaqah Usroh di Pondok Pesanteren Hidayatullah Surabaya, yang penyampaiian
pesannya secara langsung kepada mad’u atau komunikan.
Metode yang digunakan dalam
penilitian ini adalah analisis isi yaitu penilitian yang dimaksudkan untuk
meneliti isi pesan dakwah yang disampaikan dalam suatu peroses komunikasi.
Pelopor analisis ini adalah Harlond D. Lasswell, yang memelopori symbol coding,
yaitu mencatat lambing atau pesan secara sistematism kemudian diberi
interprentasi.[19]
Metode analisis ini juga diartikan
sebagai objek data analis secara manifest yaitu analis menurut apa yang
dikatakannya.[20] Penilitian
agar menjadi lebih relevan dengan rumusan masalah maka peniliti menekan tiga
analisis pesan dakwah yaitu dari segi aqidah, syariah dan Akhlak.
G. METODE PENILITIAN
Jenis penelitian yang penulis gunakan
adalah bentuk penilitian kualitatif yang sifatnya deskriptif. Hal ini karena
data yang dikumpulkan berupa gambar, isi pesan dakwah yang bersifat kata-kata
tertulis atau lisan dari da,i atau komunikan
dan bukan angka-angka.[21]
1.
Subyek dan Obyek
Penelitian
Subyek adalah keseluruhan yang ada dalam diri peneliti. Yang
menjadi subjek dalam penelitian ini adalah komunikator atau da’i, mad’u atau
komunikan, dan Pimpinan Daerah Hidayatullah Surabaya. Adapun objeknya yaitu
pesan dakwah.
2.
Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis data yang digunakan, serta dari mana saja sumber data
dapat diperoleh, dapat dilihat dari penjelasan berikut ini:
a.
Jenis data
Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dimana data kualitatif
merupakan hasil dari penelitian deskriptif kualitatif yang disajikan dalam bentuk kata-kata bukan dalam bentuk
angka-angka.[22]
b.
Sumber data
Adapun sumber data dari
penelitian ini dibagi dalam dua bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Sumber data primer
Sumber data utama (primer) dalam penelitian ini adalah kata-kata da’I atau komunikan yang diamati dan orang-orang yang diwawancarai, yang dicatat dan direkam melalui perekaman
“audio tapes dan HP, pengambilan foto dan lain-lain.
2. Sumber data skunder
Adapun di luar dari data utama adalah data tambahan (skunder) yang
berfungsi untuk melengkapi data utama, seperti dokumen-dokumen tertulis dari
subyek yang diteliti yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait
dengan objek penelitian.
3.
Tekhnik Pengumpulan
Data
Untuk pengumpulan data yang ada di lapangan,
peneliti menggunakan empat metode pengumpulan data yang lazim digunakan pada
penelitian kualitatif, yakni:
a.
Observasi
Pengumpulan data dengan observasi adalah pengumpulan data dengan
menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan
tersebut.[23] Adapun observasi dalam penelitian ini yaitu
peneliti terjun langsung kelapangan dengan mengobservasi tetang bagaimana pesan
dakwah pada khalaqah Usroh surabaya.
b.
Wawancara
Wancara adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara
penanya dan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (pandun wawancara).[24] Yang
dilakukan peneliti bersifat terbuka sistematis, dan terinci. Yang dimaksud
wawancara dalam penelitian ini adalah tanya jawab sacara langsung dengan kepala
subjek peniliti dan objek peniliti. Wawancara dilakukan dalam
rangka untuk memperoleh data dan informasi secara detail.
c.
Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang
artinya barang-barang tertulis. Dalam metode dokumentsi ini, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis, seperti buku-buku, arsip, dokumen, catatan harian, catatan mad’u dan sebagainya.[25]
Dokumen sudah lazim digunakan dalam penilitian analisis
pesan dakwah sebagai
sumber data, karena dalam banyak hal. dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan
untuk menguji. kemudian juga sebagai pendukung data dan informasi yang telah
diperoleh dalam wawancara.
4.
Instrumen Penelitian
Dalam
penelitian ini, peneliti akan memaparkan instrumen penelitian dengan menggunakn
pedoman observasi, interview, dan dokumentasi, sebagaimana tabel berikut:
No
|
Metode Penelitian
|
Instrumen Penelitian
|
1
|
Observasi
|
-
Panduan pengamatan
-
Panduan observasi
|
2
|
Wawancara
|
-
Pedoman wawancara
-
Daftar pertanyan wawancara
-
Tape Recorder
|
3
|
Dokumentasi
|
-
Kamera
|
5.
Tekhnik Analisa Data
Dalam
penelitian kualitatif, analisa data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan
dan setelah selesai lapangan. Namun analisa data difokuskan selama proses
dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dan kenyataanya, analisis data
kualitatif banyak berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah
selesai pengumpulan data.[26]
Sebelum
peneliti memasuki lapangan, analisa dilakukan terhadap data hasil studi
pendahuluan, atau data skunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus
penelitian. Namun fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah peneliti terjun langsung di lapangan.[27]
Dalam
penelitian ini, datanya berwujud kata-kata, kalimat yang dinyatakan dalam
bentuk narasi yang sifatnya deskriptif mengenai situasi, kegiatan, pernyataan
dan prilaku yang telah dikumpulkan dalam catatan lapangan, serta transkip
wawancara. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah tekhnik
deskriptif.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman
dalam skripsinya Masluhatul Maisaroh 2011. bahwa analisis data diskriptf
dilakukan dengan tiga cara[28], yaitu:
a. Reduksi Data
Reduksi data
adalah proses penyederhana data, memilih hal-hal yang pokok yang sesuai dengan
fokus penelitian. Reduksi data diartikan sebagai proses pemikiran, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang
muncul dari berbagai catatan tertulis di lapangan dan transkip data, kemudian
dianalisis menjadi beberapa kata kunci.
b. Display Data
Display data
atau penyajian data adalah merupakan suatu proses pengorganisasian data,
sehingga mudah untuk dianalisis dan disimpulkan. Dalam pegorganisasian data
ini. Selanjutnya data diklasifikasikan dan dipenggal sesuai dengan fokus
penelitian, dengan demikian peneliti dapat menguasai data dan tidak tenggelam
dalam tupukan data yang begitu banyak.
Data dalam
penelitian ini terdiri dari beberap kumpulan informasi yang sintesis dan terarah
yang memberikan adanya penarikan suatu kesimpulan. Sehingga penyajian data hal
ini kan berbentuk narasi. Data yang disajikan dalam penelitian ini mengenai “Analisis
Pesan Dakwah Pada Khalaqah Usroh di Pondok Pesanteren Hidayatullah Surabya” Penarikan Simpulan dan Verifikasi
Penarikan
simpulan dan verifikasi merupakan langkah ketiga dalam proses anlisis data.
Setelah data dianalisis terus menerus pada waktu pengumpulan data di lapangan,
maka dilakukan proses penarikan simpulan dan verifikasi dari hasil yang sesuai
dengan data yang telah peneliti kumpulkan dari temuan lapangan.
kesimpulan
yang pada awalnya sangat meragukan maka dengan bertambahnya Data, maka
kesimpulan data akan lebih valid. Proses ini dilakukan dengan cara terus- menerus
melakukan verifikasi langsung ke lapangan. Kemungkinan ada bagian-bagian yang
ditamba dan dihilangkan Sehingga simpulan akhir didapat. Setelah dinilai dan di
cek kembali tidak mengalami perubahan.
H.
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Agar supaya memudahkan dalam penyusunan
dan pemahaman dalam penelitian skripsi nanti maka peneliti membuat sistematika
pembahsan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan.
Pendahuluan ini terdiri dari latar belakang masalah, definisi operasional,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfat penelitian, ruang lingkup
penelitian, pembatasan penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II
Landasan Teori.
Landasan Teori ini
akan membahas tentang sekumpulan teori-teori analisis pesan dakwah dan teori
yang digunakan dalam menganalisis pesan dakwah pada khalaqah usroh .
BAB III
Metode Penelitian. Metode
Penelitian ini Terdiri dari jenis penilitian, subyek peniliti dan Obyek
penelitian, Jenis dan sumber data, tekhnik pengumpulan data dan tekhnik
analisa data
BAB IV
Penyajian dan Analisis Data. Penyajian dan Analisis Data,
berisi profil Pimpinan Daerah Hidayatullah Surabaya, tujuan umum khalaqah
usroh, dan analisis pesan dakwah.
BAB V
Penutup. Dalam penutup
ini terdiri dari kesimpulan dari semua pembahasan hasil penelitian yang telah
dilakukan dan saran-saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang dapat
menjadi pertimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin
H. M., Psikologi Dakwah Suatu Pengantar
Studi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000). Arikonto Suharsimi, Prosedur
Penelitian Suatu pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta 2002).
Alwi
Al-maliki Al-hasani Sayyid Muhammad, Kiat
Sukses Berdakwah, (Jakarta: AMZAH
2006).
Al
Quran Al karim dan terjemahnya departemen agama RI
(Semarang: PT Karya Toha Putra, 1998).
Aziz
Muhammad Ali, Ilmu Dakwah, (Surabaya:
IAIN Sunan Ampel,1993).
Aziz
M. Ali, Ilmu Dakwah, (Jakarta:
Kencana, 2004).
B.
Miles Mathew and A. Michael Huberman, Qualitatif
data analysis, (London: Sage Publication, 1992).
Cangara,
Hafied Pengertian Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo, Bersada, 1998).
Depertemen
Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997).
Dermawan Ady, Metodelogi Ilmu Dakwah, (yokyakarta:
LESFI, 2002).
E.
mulayasa, menjadi guru professional, (Bandung: Remaja Rosda karya,
2010).
J Moleong Lexy, metodologi penelitian kualitatif,
(Bandung, PT. Remaja
Rosda Karya, 2001).
Jumroni, Metode-Metode Penilitian Komunikasi,
(Jakarta: Lembaga Penilitian UIN Jakarta dengan UIN Press, 2006).
M.
Eschols Jhon dan Hassan Shadly, Kamus
Bahasa Ingris-Indonesia, (Jakarta: PT Gremedia, 1992).
Nazir Moh, metode
penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005).
Munir
Amin Samsul, Ilmu Dakwah, (Jakarta:
Amzah,2009).
Samara
Toha, Komunikasi Dakwah, (Jakarta:
Gaya Media Pratama, 1987).
Sugiyono,
metode penelitian kuantitatif kualitatif
(Bandung: Alfabeta, 2009).
Syaltut
Mahmud, Al-Islam Akidah Wal Syariah, (Beirut: Dar Al-syiruq, 1972).
Tasmoro
Toto, Komunikasi dakwah, (Jakarta:
Gaya Media Pratama, 1997).
Prasetyo
Bambang dan Lina Miftahul Jannah, Metode
Penilitian Kualitatif Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006).
[1]
Sayyid Muhammad Alwi
Al-maliki Al-hasani, Kiat Sukses Berdakwah,
(Jakarta: AMZAH 2006), hal Xi
[3] Al Quran Al karim dan
terjemahnya departemen agama RI, (Semarang: PT Karya Toha Putra, 1998), hal 63
[5]
M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), hal 5
[7]
Peserta simpatisan adalah
para donator Khalaqah usroh yang bukan bahagian dari warga Hidayatullah
[8] Sumber Arsip PD hidayatullah
Surabaya
[9] ustdz Kartam (ketua Pos Da’I
Surabaya), Wawancara, Surabaya juma’t,
21 november 2014
[10]
Jhon M. Eschols dan Hassan
Shadly, Kamus Bahasa Ingris-Indonesia,
(Jakarta: PT Gremedia, 1992) hal 28
[11] Depertemen Pendidikan dan
Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997) hal 37
[12] Hafied Cangara, Pengertian Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo, Bersada, 1998) hal 23
[13] Toto Tasmoro, Komunikasi dakwah, (Jakarta: Gaya Media
Pratama, 1997) hal 9
[14] Muhammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Surabaya:IAIN Sunan
Ampel,1993) hal 1
[15] Samsul Munir Amin, Ilmu
Dakwah, (Jakarta: Amzah,2009) hal 1
[16]
Toha Samara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media
Pratama, 1987) hal 43
[17]
Ustdz Faishal Haq
(sekertaris Pimpinan Daerah (PD) Hidayatullah Surabaya), wawancara. Surabaya, ahad,
23 november 2014.
[18]
ustdz Kartam (ketua Pos
Da’I Surabaya), Wawancara, Surabaya senin,
1 desember 2014.
[19] Jumroni, Metode-Metode Penilitian Komunikasi, (Jakarta: Lembaga Penilitian
UIN Jakarta dengan UIN Press, 2006), hal, 66
[20] Bambang Prasetyo dan Lina
Miftahul Jannah, Metode Penilitian
Kualitatif Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006), hal, 7
[21]
Lexy J Moleong, metodologi penelitian
kualitatif, (Bandung, PT. Remaja
Rosda Karya, 2001) hal 6
[23] Sugiyono, metode
penelitian kuantitatif kualitatif , (Bandung:
Alfabeta, 2009 ) hal, 137.
[24] Moh,
Nazir, metode penelitian, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2005) hal, 194
[25] Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek,
(Jakarta: PT Rineka Cipta 2002), hal. 158.
[26] Sugiyono,
log.cit, hal 305.
[27] E.
mulayasa, menjadi guru professional, (Bandung: Remaja Rosda karya, 2010). Hal 98
[28] Mathew
B. Miles and A. Michael Huberman, Qualitatif
data analysis, (London: Sage Publication, 1992), hal, 66.