PROPOSAL SKIRIPSI
TANTANGAN DAN METODE DAKWAH JAMAAH MASJID SIRATAL
MUSTAKIN DALAM MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN MASYARAKAT
LEBAK ARUM SURABAYA.
Proposal skiripsi
Ini Diajuhkan kepada Jurusan Dakwah Fakultas Komunikasi dan Penyiaran Islam
(kPI), Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim Surabaya, Untuk Memenuhi
Syarat Membuat Skiripsi.
Disusun oleh
Oleh
: Naharuddin
Jurusan
: Dakwah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
LUQMAN
AL-HAKIM SURABAYA
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah yang senang tiasa memberikan rahmat dan hidayanya kepada kita
semua sehingga kami dapat menyusun proposal skripsi yang berjudul Tanatangan dan Metode Dakwah jamaah Masjid
Siratal Mustakin Dalam Meningkatkan Nilai-Nilai Keislaman Masyarakat Lebak Arum
Surabaya. Serta sholawat dan salam kami aturkan kepada sang revolusioner
Sejati yakni Nabi Muhammad SAW. Yang
telah merombak seluruh tatanan kejahiliaan hinggan menjadi masyarakat yang berperadaban mulia. Dan beliau telah
menghabiskan hidupnya dalam berdakwah untuk menegakkan kalimat tauhid.
Kami ucapkan terima kasih banyak kepada dosen pembimbing,
dan teman-teman yang telah menbantu kami dalam menyusun proposal skiripsi ini.
Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih bayak kepada kedua orang tua kami yang
senang tiasa mengirimkan doa dan memberi kami motivasi dalam menuntut ilmu.
Kami sadari dalam
penyusunan proposal skiripsi ini masih bayak kekurangan dari berbagi sudut
dalam penyusunan. Olehnya itu kami mengharapkann masukan dan kritik dan saran
yang sipatnya membangun dari dosen pembimbing dan teman-teman agar propoal
skiripsi ini bias kami sempurnakan.
DAFTAR ISI
Kata
pengantar
……………………...............................................................................................1
Daftar Isi
.....................................................................................................................................2
BABI PENDAHULUAN
............................................................................................................3
A.
Rumusan
Masalah..............................................................................................................
3
B.
Pembatasan Masalah.........................................................................................................
4
C.
Rumusan Masalah............................................................................................................
4
D.
Tujuan
Penelitian................................................................................................................
4
E.
Manfaat
Penelitian……………………...........…………………………………………………...5
BAB II
KERANGKA TEORI…………………..………………………………….……….....6
1.
Tantangan Dakwah
Jamaah Majid Siratal Mustakin Lebak Arum Surabaya…………….................6
a.
Pengertian
Tantangan…………………………………………………………..…….6
b.
Gambaran tantangan dakwah jamaah masjid Siratal
Mustakin……………………..….7
2. Metode Dakwah……………………….………………………………………………........…..8
1.
Al-Hikmah………………………………………………………………….…….….8
2.
Mau Izatil Hasana…………………………………………………………….….…..8
3.
Mujadalah……………………………………………………………………….…..8
BAB III……………………………………………………………………………………...…9
1. Sumber Data…………………………………………………………………….........…..…….9
2. Metode Pengumpulan Data………………………………………………………..........……....9
3. Metode Analisis Data………………………………………………………….........…………10
4. Tahap Pelaksanaan……………………………………………………………………........…10
BABA IV KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………..11
A. Kesimpulan ………………………………………………………...……………………........11
B. Saran ………………………………………………………………………………….......….11
DAFTAR PUSTAKA………………………...………………………………………………12
BAB I
PENDAHULUAAN
A. LATAR
BELAKANG
Di era globalisasi seakan tidak bisa dibendung
lajunya permasalahan ummat, karena telah memasuki setiap sudut negara sehingga
menjadi problem yang sangat besar pagi para dai. Era ini menghendaki setiap
negara beserta individunya harus mampu bersaing satu sama lain baik antar Negara,
antara agama maupun antar individu.
Persaingan yang menjadi esensi dari globalisasi sering memiliki pengaruh dan
dampak yang negatif jika dicermati dengan seksama. Pengaruh yang ada dari
globalisasi pada aspek kehidupan meskipun awal tujuannya diarahkan pada bidang
ekonomi dan perdagangan serta memberikan dampak multidimensi. Globalisasi
memang menjadi lokomotif perubahan tata dunia yang tentu saja akan menarik
gerbong-gerbongnya yang berisi budaya, pemikiran maupun materi.
Persoalan yang kita hadapi
sekarang adalah tantangan dakwah yang semakin berat dan penerapan metode dakwah
yang belum tepat, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Tantangan itu
muncul dalam berbagai bentuk kegiatan masyarakat, seperti perilaku dalam mendapatkan
hiburan (entertainment), kepariwisataan dan seni dalam arti luas, yang
semakin membuka peluang munculnya kerawanan-kerawanan moral dan etika. Kerawanan moral dan etik itu muncul semakin transparan dalam bentuk
kemaksiatan karena disokong oleh kemajuan alat-alat teknologi informasi
mutakhir seperti siaran televisi, keping-keping VCD, jaringan Internet, dan
sebagainya.
Dampaknya sangat menglobalisasi bahkan
sampai keperkampungan salah satunya perkampungan Lebak Arum Surabaya yang dalam pengamatan penulis sangat merasakan dampaknya. Setelah itu banyak kasus yang muncul
di daerah itu, misalnya pergaulan bebas yang sejatihnya Persoalan miras,
narkoba, dan lain-lain, dikarenakan sebuah pemujaan terhadap kebebasan pribadi
yang tidak lagi mengindahkan nilai-nilai agama. Sehingga dampaknya ternyata
bukan hanya menimpa dirinya sendiri, tetapi juga terhadap masyarakat sekitar
terutama pada usia remaja. Bukan hanya pergaulan bebas yang menjadi tantangan
dakwah masyarakat Lebak Arum tapi mereka juga harus menghadapi kerestinisasi
yang sering dilakukan oleh sebahagian warga non muslim perumahan Lebak Arum.
Oleh karena itu sekirahnya sangat perlu untuk
membuat sterategi atau metode dakwah dalammeningkatkan nilai-nilai keislaman
masyarakat Lebak Arum agar tidak terjerumus kedalam dunia bebas dan keristenasasi.
Sikap seorang dai dalam menghadapi
tantangan dakwah seperti ini adalah dengan tetap istiqamah dalam hidayah Allah
swt. Untuk menjalankan tugas dan kewajiban ummat Islam yaitu mencegah
kemungkaran dan mengajarkan Islam secara kaffah, bukan malah melihat manusia
dalam kekufuran.[1] tapi
harus berusaha untuk mendakwahkan kebanaran sebab Islam telah meletakkan
kewajiban dakwah kepada setiap pemeluknya.[2]
B.
PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah
digunakan untuk membatasi masalah yang akan dibahas. Dalam penelitian ini,
masalah dibatasi pada tantangan dakwah jamaah masjid
Siratal Mustakin, Lebak Arum Surabaya.
C. PERUMUSAN MASALAH
Dalam proposal
skripsi ini terdapat beberapa penjabaran materi dari latar belakang
diatas. Diantaranya yaitu;
- Apa yang dimaksud dengan tantangan dan bagaimana tantangan dakwah jamaah majid siratal mustakin Lebak Arum Surabaya?
- Bagaimana metode dakwah jamaah masjid Siratal Mustakin Lebak Arum Surabaya?
- Seperti apakah model dakwah yang harus ditarapkan di Lebak Arum Surabaya?
D.
TUJUAN PENILITIAN
Tujuan penilitian
proposal skripsi ini adalah :
1. untuk mengetahui pengertian
tantangan dan tantangan dakwah yang dialami jamaah masjid siratal mustakin
Lebak Arum Surabaya.
2. Agar dapat mengetahui metode dakwah
yang pas ditarabkan di masjid Siratal Mustakin Lebak Arum Surabaya.
.
E. MANFAAT PENELITIAN
Berangkat dari permasalahan dan tujuan penelitian tersebut
di atas, kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menambah satu wacana baru tentang
tantangan dan motode dakwah yang bisa digunakan oleh para da’i sebagai
alternatif dalam berdakwah.
2. Dapat digunakan sebagai pelajaran
besar bagi para da’i dalam memahami tantangan berdakwah.
BAB
II
KERANGKA TEORI
1.
Tantangan Dakwah Jamaah
Majid Siratal Mustakin Lebak Arum Surabaya
a.
Pengertian tantangan
Sebelum kita
lebih lanjut ke pembahasan terlebih dahulu kita mengetahui tantangan. Tantangan
adalah hal atau objek yang menggugah tekad untuk meningkatkan kemampuan
mengatasi masalah.[3] Tantangan
dakwah dalam perspektif surat ali imron ayat 186
Artinya:
kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu, dan dirimu. Dan (juga)
kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum
kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang
menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang
demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.[4] (Q.S Ali
Imron:186)
Menurut
tafsir Fi Zhilalil-Qur’an
Ini
sudah menjadi aqidah dan dakwah, ia pasti menghadapi cobaan dan gangguan pada
harta dan jiwa. Ia pasti harus bersabar, tegar dan mantap hatinya. Itulah jalan
yang tidak ada jalan lain lagi, untuk membentuk jamaah yang memikul tugas
dakwah ini dengan segala bebannya. Ini adalah jalan tarbiyah (pendidikan) kaum
muslimin, dan untuk mengeluarkan simpanan-simpananya yang berupa kebaikan,
kekuatan dan ketabahan. Inilah jalan untuk menjalankan tugas-tugas dan sebagai
pengetahuan realistis terhadap hakikat manusia dan kehidupan. Hal itu
dimaksudkan untuk memantapkan dakwah dibawah para pengembannya yang tegar dan
teguh.[5]
b.
Profil tantangan dakwah
jamaah masjid Siratal Mustakin
Penyakit yang dirasakan
oleh masyarakat Lebak Arum Surabaya berdampak besar karena hamper semua
kalangan yang merasakan mulai dari usia anak sekolah dasar (SD) sampai orang
tua. Penyakit ini dipersembahkan kaum
orentalis dan kapitalis barat. Penyakit ini benar-benar beraneka ragam, mulai
dalam bentuk botol arak, kristenisasi, VCD porno, pergaulan bebas, hingga
nyayian-nyayian yang bersifat picisan, murahan dan gombal. Setidaknya dengan
empat poin ini, mereka menghancurkan kejayaan, kemuliaan dan harga diri ummat
Islam.
Siapakah
yang mempengaruhi masyarakat lebak Arum, sehingga berbuat demikian? Sesunggunya
mereka adalah musuh-musuh Islam yang hendak menghancurkan kita dengan berbagai
sarana. Mereka menghancurkan kita bukan dengan jenis rudal, kapal-kapal jet dan
bom. Jadi dihadapan ummat Islam ada satu cara lagi dari mereka untuk memerangi
kita, yaitu perang dengan botol arak, perempuan, nyayian dan majalah amoral.[6]
Adapun
upaya yang suda dilakukan oleh jamaah masjid Siratal Mustakin Lebak Arum
Surabaya dalam mendakwahkan Islam ialah; mempersiapkan perpustakaan di masjid
serta menjadikan masjid sebagai tempat pusat kajian keislaman. Hampir setiap
malam dilaksanakan kajian di masjid tersebut khusus untuk laki-laki dan untuk
perempuan mereka membuat jadwal tersendiri di siang hari.
Salah
satu anggota jamaah tersebut membuka sebuah usaha roti yang jaraknya sekitar 15
meter dari masjid. Setiap jadwal sholat masuk maka semua karyawan diwajibkan
sholat di masjid. Ini merupakan salah satu upaya untuk menarik masyarakat agar bisa melaksanakan sholat jamaah.
Anak-anak
dengan pergaulan bebas menghasilkan generasi yang amburadul, dengan melihat
keperhatinaan generasi ini. Maka jamaah masjid melakukan upaya untuk membuat
Taman Pendidikan Anak (TPA) yang juga bertempat di masjid. Mereka memberikan
sering memberikan jajan kepada anak-anak
untuk menarik anak-anak agar gemar ke masjid dan mengaji. Upaya itupun hamper
dianggap sukses. Anak-anak semakin banyak yang ikut di TPA, sehingga harus
membuka pengajian sesuda asar dan magrib.
2.
Metode Dakwah
Metode dakwah dalam arti luas mencakup sterategi dan teknik
dakwah.[7] Menurut DR. wardi
bactiar, “metode dakwah adalah cara yang dipergunakan oleh seorang dai untuk
menyampaikan materi dakwah yaitu serentetan kegiatan untuk mencapai rujuan
dakwah.”[8]
Kaitannya dengan metode dakwah maka para ahli
sepakat membagi metode dakwah kedalam tiga bahagian sesuai dengan ketentuan
al-qur’an yaitu:
1.
Al-hikmah
Yang dimaksud dengan dakwah dengan hikmah ilalah berbuat yang
tepat dengan cara yang tepat di waktu yang tepat. Sedangkan menurut Abdul Fathi
Al-Bayanuni adalah “perumpamaan al-hikmah dalam dakwah ialah menyusun proritas
(aulawiyat) gerakan terhadap (tadarruj) dalam mereliyalisasikan proritas
gerakan serta mimilih metode yang tepat untuk kondisin dan kapasitas mad’u yang
tepat.[9]
2.
Mau Izatil Hasana
Bila metode hikmah sasarannya adalah akal, maka mau izatul hasana
(berbicara yang baik) adalah mengajak berbicara yang baik kepada hati dan
perasaan agar menyadari dan terderak ntuk melaksanakan ajara-ajaran Islam. Manusia mempunyai hati dan perasaan
maka keduanya adalah strumin vital maka ini harus diperhatikan dengan cara
seksama. Agar pesan dakwah mengenah pada sasaran. Akal untuk memahami dan dan
mendalami pengetahuan sedangkan hati untuk menyadari dan menghayati, sehingga
timbul emosional untuk menyukai dan membenci.[10]
3.
Mujadalah
Dakwah bilmujadalah adalah dakwah dengan mengadakan tukar fikiran
dengan sebaik-baiknya. Tujuan dari mujadalah untuk menyikapi kebenaran dari
subjek dan objek. Dengan harapan keduanya sanggup menerima kebenaran dengan
lapang dada, yang perlu diperhatikan oleh seorang dai berdialog bukan untuk
memenangkan pendapat pribadi dan mengalahkan pendapat dari satu pihak, akan
tetapi mengedepankan kebenaran Islam.
Oleh sebab itu dalam menerapkan metode mujadalah
seorang dai harus memiliki persiapan-persiapan sebagai berikut:
a.
Memiliki kemampuan dan keterampilan tentang
teknik debat dengan baik.
b.
Menguasai betul tentang materi dakwah.
Mengetahui kelebihan dan kelemahan musuh dab sebagainya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.
Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini
adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data yang diperoleh
penulis adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer berasal dari
hasil interview secara langsung dengan orang-orang yang terkena bencana yaitu
anak-anak, remaja-remaja dan orang dewasa.
Dalam penelitian ini, populasi yang diambil adalah
masyarakat setempat. Sedangkan sampel yang diambil sebanyak 25 orang, terdiri
dari jamaah masjid Lebak Arum Surabaya. Di mana pengambilan sampel ini
dilakukan berdasarkan adanya tujuan tertentu. Kedua puluh lima orang responden
tersebut sudah mewakili sampel yang diambil karena memiliki karakteristik yang
dibutuhkan peneliti yaitu benar-benar terlibat dalam dakwah di Majid Lebak Arum
Surabaya.
2.
Metode Pengumpulan Data
a.
Interveiw/wawancara adalah penulis
mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Hal ini
digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang. Ada dua macam pedoman
wawancara yaitu, wawancara tidak terstruktur yaitu pedoman wawancara yang hanya
memuat garis besar yang akan ditanyakan dan wawancara terstruktur, yaitu
pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check
list. Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur yaitu
wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Pada prosesnya
untuk mencapai keakuratan, peneliti menggunakan alat bantu berupa tape
recorder, kemudian mentransfernya dalam transkrip tertulis.
b.
Dokumentasi adalah metode
pengumpulan data diperoleh dengan bersumber pada peninggalan tertulis mengenai
kegiatan atau kejadian yang dari segi waktu relatif belum terlalu lama. Dalam
melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis,
seperti buku-buku, majalah, dokumen, foto, dan lain sebagainya.
3.
Metode Analisis Data
Penelitian
yang dilakukan adalah penelitian historis (historical research) yaitu
penelitian yang dimaksudkan untuk merekonstruksi kondisi masa lampau secara
obyektif, sistematis dan akurat. Setelah data-data dikumpulkan, dievaluasi,
dianalisis dan disintesiskan kemudian dirumuskan kesimpulan.
Analisis data yang dilakukan dengan metode tri angulasi,
yaitu aplikasi studi yang menggunakan multi metode untuk menelaah fenomena yang
sama. Fenomena yang biasanya kompleks itu membutuhkan studi mendalam dari
beragam perpskeitf atas realitas. Dengan tri angulasi merupakan cara lain untuk
mempertinggi peluang mendapat temuan yang kredibel. Tri angulasi yang digunakan
di sini adalah tri angulasi sumber (sources tri angulations), di mana
memungkinkan peneliti untuk melakukan pengecekan ulang serta melengkapi
informasi. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat berbagai bentuk rekaman
terhadap tipe sumber yang sama.
4.
Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah
yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan langkah-langkah penelitian historis, yaitu:
a. Mengidentifikasi dan merumuskan
masalah.
b. Mendefinisikan masalah dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti apakah pendekatan ini paling cocok
untuk masalah yang menjadi fokus, apakah peneliti dapat menemukan data yang
diperlukan dalam penelitian, apakah penelitian akan menghasilkan kesimpulan
yang berguna dan sebagainya.
c. Merumuskan tujuan penelitian.
d. Mengumpulkan data dengan membedakan
data primer dan data sekunder.
e. Evaluasi atas data yang diperoleh
dengan mengajukan kritik internal dan eksternal.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penilitian yang penulis
lakukan tentang “Tantangan dan Metode Dakwah Jamaah Masjid siratal Mustakin
Dalam Meningkatkan Nilai-Nilai Keislaman Masyarakat Lebak Arum Surabaya.
Penulis dapat menyimpulkan.
Tantangan
adalah sebuah upaya yang membuat kita berfikir dan bertindak semaksimal mungkin
agar masalah itu bias terpecahkan. Seperti upaya yang telah dilakukan oleh
jamaah masjid Siratal Mustakin dalam meningkatkan nilai-nilai keislaman
masyarakat Lebak Arum Surabaya. Mereka senantiasa berdakwah dengan beberapa
metode terhadap semua kalangan mulai dari anak-anak samapai orang tua, dan tidak mengenal status social,
ekonomi,warna kulit dan agama sekalipun.
Kobaran
semangat dakwah yang diperlihat oleh mereka merupakan bukti keperhatinan
terhadap masyarakt setempat yang suda terjun kedunia bebas seperti minum
minuman keras, obat-obat terlarang dan pengaruh non muslim untuk menjauhkan
masyarakat dari nilai-nilai keislaman. Melihat keperhatinan ini maka penulis
merasa sangat perlu untuk membuat metode-metode dakwah seperti; Metode Al-Hikmah,
metode Mau Izatil Hasan dan metode Mujadalah.
B.
Saran
Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan saran yang mudah-mudahan bisa menjadi
masukan bagi pembaca dan jammah masjid Siratral Mustakin.
1. Dakwah memerluhkan sebuah tindakan
sebagus apapun metode dakwah yang kita rancang tapi belum ditarapkan dilapangan
maka metode itu masi sekedar wacana.
2. Kegunaan metode dalam dakwah agar
mad’u dapat menerima kehadiran kita serta mudah memahami materi yang kita
sampaikan.
3. Kordinasi dan komunikasi sangat
penting dalam melakukan hubungan emosional kepada sasaran dakwah.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qardawi
Yusuf, retorika Islam,
diterjemahkan oleh Abdillah Noor Ridha, (Jakarta Pustaka Al-Kausar 2004)
Al Quran Al karim dan
terjemahnya departemen agama RI (Semarang: PT Karya Toha Putra, 1998)
Dermawan
Ady DKK, Metodelogi Ilmu Dakwah,
(yokyakarta: LESFI, 2002)
Dr. Al-Qarni
A’idh, Selagi Masih Muda. (Aqwam,
anggota SPI (Serikat Penulis Islam) Solo 2010).
Dr.
Bactiar Wardi, Metodologi penelitian
Ilmu dakwah (Jakarta:Logos 1997).
KBBI/Tim penyusun kamus pusat bahasa ed.3-cet 4, (Jakarta:
balai pustaka, 2007)
Saefuddin
Endang Anshari, Wawasan Islam
(Raja wali, 1996)
Sidding
Syamsyuri, Dakwah dan teknik
Berhutbah (Bandung, Al-Ma’arif 1987)
Sudarwan
Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Pustaka Setia, Bandung,
2002)
Syaikh
DR. shalihn bin Fauzannal-Fauzan, Tidak Mudah Menjadi Ulama dan Dai,
(Jakarta: Pustaka t-Tazkia 2011)
Quthb Sayyid, tafsir fi zhilalil-quran dibawah naungan al-quran
jilid 2 (Jakarta: Gema Insani Press, 2001)
[1]
Syaikh DR. shalihn bin Fauzannal-Fauzan, Tidak Mudah Menjadi Ulama dan Dai,
(Jakarta: Pustaka t-Tazkia 2011) , hal 11.
[2]
Ady Dermawan DKK, Metodelogi Ilmu Dakwah, (yokyakarta: LESFI, 2oo2), hal Xiii
[4]. Al Quran Al karim dan terjemahnya departemen agama RI (Semarang: PT
Karya Toha Putra, 1998) hlm 137
[5]. Sayyid Quthb, tafsir fi zhilalil-quran dibawah naungan al-quran
jilid 2 (Jakarta: Gema Insani Press, 2001) hlm 238
[6]
Dr. A’idh
Al-Qarni, Selagi Masih Muda. (Aqwam, anggota SPI (Serikat Penulis Islam)
Solo 2010). Hal 20
[7]
. Endang
saefuddin Anshari, Wawasan Islam (Raja wali, 1996) hal 192
[8] DR. Wardi
Bactiar, Metodologi penelitian Ilmu dakwah (Jakarta:Logos 1997), hal 34
[9] Syamsyuri
Sidding, Dakwah dan teknik Berhutbah (Bandung, Al-Ma’arif 1987) hal 8
[10] Yusuf
al-Qardawi, retorika Islam, diterjemahkan oleh Abdillah Noor Ridha,
(Jakarta Pustaka Al-Kausar 2004) hal 29
[11]
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Pustaka Setia,
Bandung, 2002), hal 24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar