Deskripsi:Menjelaskan tentang dasar-dasar jurnalistik dalam pers
Deskripsi:Menjelaskan tentang dasar-dasar jurnalistik dalam pers
Tujuan: Mahasiswa memahami teori dasar jurnalistik dan Mahasiswa bisa
menggunakan bahasa pers dan menerapkannya menjadi sebuah karya jurnalistik.
Masa
Praindustri, Zaman Industri, dan Era Pascaindustri,
Tahapan Perkembangan Dunia
Martha Boaz:Dunia kini berada di zaman revolusi informasi.
Naisbitt: Kini, kuasa bukan uang melainkan informasi.
Marshal Mc Luhan: Dunia telah menjelma menjadi ‘a Global Village’.
Sebuah Kalkulasi
Kini, informasi diyakini telah menjadi kebutuhan pokok umat
manusia.Hanya mereka yang mampu menguasai dan mengolah informasi yang akan
berperan di garda depan kemajuan zaman.
Komunikasiadalah bagian teramat penting dalam kehidupan manusia.Komunikasi
merupakan proses menyamakan persepsi, pikiran, dan rasa antara komunikator
dengan komunikan.
Sejarah dan Pengertian Jurnalistik. Nuh a.s dan Jurnalistik
Di sejarah Islam, cikal bakal jurnalistik di dunia ada pada zaman
Nabi Nuh a.s.. Saat banjir besar, Nuh a.s. berada di dalam kapal beserta kaum
yang shalih dan semua pasangan hewan.Untuk mengetahui banjir sudah surut atau
belum, Nuh a.s. mengutus burung dara untuk memantau keadaan air dan kemungkinan
adanya makanan. Sang burung hanya melihat daun dan ranting zaitun yang muncul
ke permukaan air.Dipatuk dan dibawalah ranting zaitun itu ke kapal. Nuh a.s.
berkesimpulan, banjir sudah mulai surut. Kabar itupun disampaikan ke seluruh
penumpang kapal.Nuh a.s. bisa disebut sebagai pencari berita dan penyiar kabar
(wartawan) pertama kali di dunia. Kapal Nuh a.s. bisa disebut sebagai kantor
berita pertama di dunia.
Julius Caesar
dan Jurnalistik
Pada Romawi Kuno di masa pemerintahan kaisar Julius Caesar (100-44
SM), kala itu dibuat “Acta Diurna” (sekarang, itu adalah sejenis papan informasi
atau majalah dinding).“Acta Diurna”diyakini sebagai produk jurnalistik
pertama.“Acta Diurna” adalah pers, media massa, atau surat kabar harian pertama
di dunia. Papan pengumuman itu dipasang di pusat kota yang disebut “Forum
Romanum” (Stadion Romawi) untuk diketahui oleh publik.Julius Caesar disebut
“Bapak Pers Dunia”.Berita di “Acta Diurna” lalu disebarluaskan.Muncullah
para “Diurnarii” (orang-orang yang setiap hari bekerja membuat
catatan-catatan hasil rapat Senat dari papan “Acta Diurna”).Dari kata “Acta
Diurna” itulah secara harfiah kata jurnalistik berasal.Kata “Diurnal”
-bahasa Latin- berarti “harian” atau “setiap hari”. Diadopsi ke bahasa
Prancis menjadi “Du Jour” dan ke bahasa Inggris menjadi “Journal” yang berarti
“hari”, “catatan harian”, atau “laporan”. Dari kata “Diurnarii” muncul
kata “Diurnalis” dan “Journalist” (wartawan).
Ragam definisi Jurnalistik
Secara
harfiah (etimologis, asal-usul kata), jurnalistik (journalistic) artinya
kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan
KertapatiJurnalistik merupakan suatu
cara menyampaikan isi pernyataan untuk
massa (khalayak) dengan menggunakan media massa.
Onong
U. Effendi Jurnalistik adalah teknik mengelola berita sejak dari mendapatkan
bahan sampai kepada menyebarluaskannya kepada khalayak.
Astrid
S. Susanto: Jurnalistik adalah kegiatan pencatatan dan atau pelaporan serta
penyebaran tentang kejadian sehari-hari.
Kustadi
Suhandang: Jurnalistik adalah seni dan keterampilan mencari, mengumpulkan,
mengolah, menyusun dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi
sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani
khalayaknya.
Asep
Syamsul M. Romli Jurnalistik adalah proses kegiatan mengolah, menulis, dan
menyebarluaskan berita dan atau opini melalui media massa.
Dja’far
H. Assegaff: Jurnalistik merupakan kegiatan untuk menyampaikan pesan / berita
kepada khalayak ramai (massa), melalui saluran media, baik media cetak maupun
media elektronik.
Jurnalistik
merupakan kegiatan menyiapkan, menulis, mengedit, serta memberitakan lewat
media cetak dan elektronik.
Jurnalistik
dan Pers ; Jurnalistik dan pers sering diartikan sama.
Istilah
pers muncul setelah J. Guttenberg menemukan mesin cetak yang kerjanya menekan
kertas untuk mencetak. (press berasal dari bahasa Inggris, sementara pers berasal
dari bahasa Belanda).
Pers
pada awalnya diartikan sebagai persuratkabaran, namun belakangan banyak yang
menyebut media elektronik sebagai bagian dari pers juga.
Hasil
kerja jurnalistik
Sekarang, tak
hanya disampaikan lewat media cetak saja.Tapi, juga via media elektronik.Contoh
media cetak: Surat kabar, tabloid,
majalah, dan lain-lain.Contoh media elektronik: Radio, televisi, dan media online
(e-news) yang berbasis internet.
Menurut Djuroto, makna pers di ranah komunikasi adalah:
Usaha
pengumpulan dan penyiaran berita
Usaha
percetakan atau penerbitan
Penyiaran
berita melalui media massa cetak dan elektronik
Orang-orang
yang bergerak dalam penyiaran berita
Medium
penyiaran berita, yakni media cetak dan elektronik
Makna Pers
Dalam arti
sempit, pers merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan perantaraan
barang cetakan.
Dalam arti
luas, pers merupakan kegiatan komunikasi, baik yang dilakukan dengan barang
cetakan maupun dengan media elektronik seperti radio, televisi, maupun
internet.
Mondry(2008):
Pers adalah lembaga atau orang yang bekerja di bidang penerbitan dan penyiaran.
Fungsi
Jurnalistik
Empat
Fungsi Utama Pers
1.
Pemberi informasi,
2.
Pendidik masyarakat (dalam artian luas),
3.
Penyalur kontrol social
4.
Pemberi hiburan.
Pers
dan Perubahan Masyarakat
Hasil
kerja jurnalistik bisa memberikan kontribusi yang besar dan amat berharga dalam
mengubah sikap pandang dan perilaku masyarakat untuk tanggap dan menerima
ide-ide konstruktif menuju sebuah peradaban yang lebih baik.
Berita dan
Pengaruhnya
Kriteria Layak Berita
1.
Actuality (up to date)4. Significance (urgen, penting)
2.
Human interest (menyentuh hati)5. Prominance (akrab, bersahabat)
3.
Proximity (kedekatan geografis)6. Magnitude (berpengaruh luas)
DAHSYAT, pengaruh pemberitaan itu.Pemberitaan positif sangat bermanfaat untuk pencitraan yang baik bagi diri
atau lembaga.
MEDIA DAN DAKWAH
Media
bisa dimanfaatkan untuk memperluas wilayah dakwa Maka, jadikan setiap acara
dakwah (termasuk pendidikan) kita layak berita.
Kiat
Jitu ‘Masuk’ Media Kreatif, dan Lebih Kreatif!
Desain acara
yang sama sekali baru: Unik, menarik, waktu tepat (momentum dan durasinya)
Kemas ulang
acara yang sudah pernah adadengan sentuhan baru
Jangan lupa
“rumus”: Orang besar melakukan hal kecil atau orang kecil melakukan hal besar
Yuk,
bikin berita :
Pedoman
dasar: 5W + 1 H = What, when, where, who, why,+ how.
Contoh Hal-hal yang perlu
ditulis :
“Lomba
Menulis Surat dan Puisi untuk Pahlawan”
What? Apa saja
yang terjadi?
When? Kapan
terjadinya?
Where? Di mana
terjadinya?
Why? Mengapa
diperlukan acara itu?
Who? Siapa
mengatakan apa? Apa komentar Kepala Sekolah? Apa kesan murid? Kesan masyarakat?
How? Bagaimana
implikasi acara itu?
Jenis-Jenis
Tulisan Jurnalistik
Secara
umum, naskah atau tulisan dapat dibagi dua: Fiksi dan Nonfiksi
Fiksi adalah tulisan
berbasis khayalan atau imajinasi, bukan fakta atau data nyata.Pada umumnya,
tulisan fiksi merupakan karya sastra, seperti cerita pendek, novel, puisi, dan
drama.
Tujuan
Nonfiksi adalah tulisan yang berbasis fakta dan data, seperti berita, artikel,
feature, dan resensi.
Tulisan
jurnalistik tergolong nonfiksi,karena ditulis berdasarkan
fakta atau data peristiwa. Jadi, ciri utama naskah atau karya
jurnalistik adalah faktual atau bukan hasil khayalan.
Tiga
kelompok besar : Tulisan jurnalistik dapat dibagi dalam tiga kelompok besar,
yaitu berita (news), opini atau pandangan (views), dan karangan
khas (feature).
Berita (News)
Dja’far
Assegaf: Laporan tentang fakta atau ide yang baru.Menarik perhatian pembaca
(penting, luar biasa, berakibat luas, berdimensi human interest).
Berita
(news): Adalah laporan peristiwa berupa paparan faktadan data tentang
peristiwa tersebut.Yang dilaporkan mencakup 5W+1H:
What (Apa yang
terjadi), Who (Siapa pelaku / yang terlibat ), Why (Mengapa), When
(Kapan), Where (Di mana), dan How (Bagaimana prosesnya).
Beberapa
jenis berita antara lain: berita langsung (straight news), berita
mendalam (depth news), berita opini (opinion news), dan berita
foto.
Struktur
tulisan : judul (head), baris tanggal (dateline), teras berita (lead),
dan isi berita (body).
Prinsip
penulisan: mengedepankan fakta terpenting (mode piramida terbalik, inverted
pyramid), tidak mencampurkan fakta dengan opini, dan berimbang (balance,
covering both side).Isi merupakan
fakta peristiwa yang benilai berita (news value), yakni aktual, faktual,
penting, dan menarik
Opini atau
pandangan (views)
Tajuk :
Berupa artikel
pendek dan mirip kolom, biasanya ditulis oleh Pemimpin Redaksi atau redaktur
senior yang mampu menyuarakan pendapat medianya mengenai suatu masalah aktual.
Sikap/opini/pemikiran
di tajuk adalah visi dan penilaian orang atau lembaga yang mengelola atau
berada di belakang media tersebut.
Tajuk rencana :
Tajuk Rencana
(biasa disingkat “tajuk”) dikenal sebagai “induk karangan” sebuah media
massa.
Disebut juga
“Opini Redaksi”, berupa penilaian redaksi sebuah media tentang suatu peristiwa
atau masalah.
Merupakan
“jatidiri” atau identitas sebuah media massa. Melalui tajuk,
redaksi media menunjukkan sikap atau visinya tentang sebuah masalah
aktual yang terjadi.
Opini
Opini adalah
pendapat atau pandangan (views) yang sifatnya subjektif mengenai suatu
masalah atau peristiwa yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
Jenis-jenis
naskah opini antara lain artikel opini (article), kolom (column),
tinjauan (essay), tajuk rencana (editorial atau opini redaktur), surat
pembaca (letter to the editor), karikatur, dan ‘komentar’/’pojok’.
Isi opini
berupa pendapat pribadi penulis berdasarkan fakta ataupun ungkapan pemikiran
semata.
Struktur umum
tulisan opini/artikel: judul (head), penulis (by line), pembuka
tulisan (opening), pengait (bridge), isi tulisan (body),
dan penutup (closing).
Kolom
Kolom (column): rubrik khusus pakar, berisi tulisan pendek
berupa pendapat subjektif tentang suatu masalah.Ada pula yang pakai nama:
“Resonansi” (Republika), “Asal Usul” (Kompas), dan
sebagainya.Penulisnya disebut kolomnis, dan menulis secara tetap.
Beda….
Kolom berbeda
dengan artikel yang berisi pendapat namun disertai tuturan data, fakta, berita,
atau argumentasi berdasarkan teori keilmuan.
Kolom tidak
mempunyai struktur tertentu, tapi langsung berisi tubuh tulisan, berupa
pengungkapan pokok bahasan dan pendapat penulisnya tentang sesuatu
masalah.Judulnyapun biasanya singkat saja, bahkan –kadang- hanya satu kata.
Resensi
“Pertimbangan atau
perbincangan (tentang) sebuah buku” (WJS. Poerwadarminta, Kamus
Umum Bahasa Indonesia).
Pertimbangan
atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Berisi
penilaian tentang kelebihan atau kekurangan sebuah buku, menarik-tidaknya tema
dan isi buku itu.
Penulis resensi
disebut resensator (peresensi), Berfungsi sebagai kritikus (bisa
menilai, sebuah buku akan berhasil atau sebaliknya).
Struktur: (1)
Pendahuluan: berisi identitas buku (2) Isi: paparan singkat isi buku.
Diulas gaya penulisan, dibandingkan dengan buku bertema sama
karangan penulis lain (3) Penutup: menilai kualitas isi buku
(kelebihan / kekurangan), memberi kritik atau saran ke penulis dan penerbitnya
(misal, menyangkut cover, judul, editing), serta memberi
pertimbangan ke pembaca tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca
dan dimiliki/dibeli.
Ada pula
resensi film dan resensi pementasan drama.
Feature
Feature
(karangan khas) adalah laporan jurnalistik bergaya sastra (gaya penulisan karya
fiksi seperti cerpen) yang menuturkan peristiwa.
Isinya
penonjolan segi (angle) tertentu dalam sebuah peristiwa, biasanya unsur
yang mengandung segi human interest, yakni memberikan penekanan pada
fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi (keharuan, simpati,
kegembiraan, atau bahkan amarah atau kejengkelan).
Mengedepankan
unsur hiburan ketimbang informasi.
Biasanya
menggunakan “kata-kata penuh warna” (colorful word) untuk menambah daya
tulisan.
Jenis-jenis feature antara lain feature berita (news feature),
feature artikel (article feature), tips (how to do it feature),
feature biografi, feature perjalanan atau petualangan (catatan perjalanan), dan
sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar