Jumat, 05 Desember 2014

ANALISIS PESAN DAKWAH PADA KHALAQAH USROH DI PONDOK PESANTEREN HIDAYATULLAH SURABAYA



ANALISIS PESAN DAKWAH PADA KHALAQAH USROH
DI PONDOK PESANTEREN HIDAYATULLAH SURABAYA

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Kepada Jurusan Dakwah Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam (KPI)
Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL) Untuk Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam (S. Kom. I)







 

















Oleh :

Naharuddin
NIM : 201131110016

JURUSAN DAKWAH
(KPI)   PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM LUQMAN AL-HAKIM SURABAYA
2014





DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................1
A.    LATAR BELAKANG MASALAH.........................................................................................2
B.     RUMUSAN MASALAH........................................................................................................ 6
C.     TUJUAN PENILITIAN......................................................................................................... 6
D.    MANFAATPENILITIAN………..…………………………………………….........………6
E.     DEFINISI OPERASIONAL…………….…………………………………….........……......7
F.      TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………….………….…............….10
G.    METODE PENILITIAN…..………….…………………….………………….…...........….11
1.      Subyek dan Obyek penilitian……………………………………………..…...…11
2.      Jenis dan Sumber Data……………………………….…………………...……...11
3.      Tekhnik Pengumpulan Data…………….……………………………………..…12
4.      Instrumen Penelitian …………………………………………………….…….…13
5.      Tekhnik Analisa Data………………………………………….…………………14
H.    SISTEMATIKA PEMBAHASAN…………………………...………………..................….16
DAFTAR PUSTAKA………………………...………………………………….….…….18




A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Bagi pengamat sejarah perkembangan Islam merupakan hal yang sangat menakjubkan, ini merupakan batu loncatan yang sangat mengherankan. Dalam tempo seabad saja Islam  suda tersebar yang hampir menguasai separuh dunia. Menghancurkan kerajaan-kerajaan besar, mengadakan revolusi berfikir dalam jiwa dan bangsa. Dan sekaligus membina sutu dunia baru yaitu “dunia Islam”.[1] Penyebaran agama Islam keseluruh penjuru dunia melalui proses dakwah baik itu dakwah bil lisan, bil hal dan bil qalam.
Dakwah merupakan bahagian penting dalam Islam. Sehingga sering dikatakan bahwa Islam adalah agama dakwah. Melalui dakwah, ajaran Islam berkembang dan tersebar luas keseluruh penjuru dunia. Melalui dakwah pula ajaran Islam diamalkan oleh para pemeluknya sehingga tercermin dalam kehidupan pribadi,  keluarga, masyarakat dan bernegara.
Masalah mendakwahkan kebenaran tidak bisa ditawar lagi karena Islam telah meletakkan kewajiban dakwah kepada pemeluknya.[2] Bahkan hal ini telah dijelaskan di dalam al-qur’an bahwa berdakwah merupakan salah satu aktifitas diperintahkan oleh Allah SWT.
`ä3tFø9ur öNä3YÏiB ×p¨Bé& tbqããôtƒ n<Î) ÎŽösƒø:$# tbrããBù'tƒur Å$rã÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztƒur Ç`tã ̍s3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd šcqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÊÉÍÈ  
Artinya: “dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeruh kepada kebajikan, menyeruh (perbuatan) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Al-imran: 104).[3]
Dari ayat di atas terdapat kata (menyeruh). Maka dapat diartikan bahwa menyeruh merupakan aktifitas dakwah baik melalui lisan, tulisan, tingka laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun sacara kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, sikap, penghayatan serta pengealaman terhadap ajaran  agama sebagai messege yang di sampaikan kepadanya (mad’u) tanpa ada unsur-unsur paksaan.[4]
Dakwah menurut M. Ali Aziz segala aktifitas penyammpaian ajaran islam kepada orang lain dengan cara bijaksana untuk tercapainya individu dan masyarakat yang bisa menghayati dan mengaplikasihkan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari. Usaha dakwah dilakukan dengan tulisan maupun lisan yakni yang bersifat mengajak, menyeruh agar mentaati perintah Allah  dan menjahui larangannya.[5]
Dakwah sebagai cara untuk mengkomunikasikan pesan-pesan Islam kepada individu maupun masyarakat.  Dakwah  dapat dilakukan dengan perantara maupun secara langsung. Dakwah melalui media baik cetak maupun elektronik, merupakan penyampaiian pesan dakwah kepada mad’u dengan perantara. Sedangkan penyampaiian pesan secara langsung dilakukan dengan cara pengajian, cerama di depan audiens, khalaqah dan lain-lain.

Pesan dakwah atau materi dakwah secara garis besarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu:
1.      Tentang akidah
Menurut Mahmud Syaltut “akidah adalah sisi teoritas yang harus pertama kali diimani dan dijakini dengan kejakinan yang mantap dan tanpa keraguan sedikitpun”.[6]
2.      Tentang Syariah
3.      Tentang akhlak
Dengan demikian esensi dakwah sendiri adalah pesan-pesan dakwah yang disampaikan melalui komunikasi. Karena dalam dakwah terdapat penyampaian informasi ajaran Islam  berupa ajakan dan seruan berbuat kebaikan dan larangan untuk berbuat kemungkaran, nasihat dan pesan, pendidikan dan pengajaran.
Khalaqah usroh merupakan penyampaiian pesan dakwah secara langsung kepada mad’u.  Kekurangan yang kadang penulis dapati dalam penyampaiin pesan secara langsung khususnya pada khalaqah adalah kebosanan dan kejenuhan. Namun kejenuhan dan kebosanan itu bisa teratasi apabila seorang da’i memiliki skiil dalam penyampaiian pesan dan pesan dakwah itu dianggap bermanfaat bagi kehidupan seorang mad’u.
Olehnya itu penulis menggap penting untuk meneliti pesan dakwah secara langsung melalui khalaqah Usroh. pesan dakwah pada khalaqah usroh bermanfaat bagi mad’u atau tidak, dapatkah pesan dakwah itu menimbulkan efek atau dampak pada mad’u?  Olehnya itu penulis menggap pesan dakwah khalaqah usroh yang dilaksankan di Pondok Pesanteren Hidayatullah perlu untuk dianalisis.
Khalaqah usroh di Pondok Pesanteren Hidayatullah Surabaya merupakan bentuk pengajian  rutin yang dilaksanakan sekali dalam sebulan. Menurut ustdz Kartam selaku ketua Pos Da’I  “bahwah khalaqah usroh ini suda berlangsung kurang lebih lima tahun. Adapun peserta adalah seluruh warga Hidayatullah yang beristatus sudah kawin dan peserta simpatisan.[7] Tema yang diangkat dalam khalaqah tersebut mengenai isu-isu yang marak seperti liberalisme, syiah, politik  dan hari-hari besar Islam seperti isro mihraj, Idul adha, haji dan lain-lain. Yang ujung-ujungnya akan dikaitkan dengan kehidupan rumah tangga. Target khalaqah usroh ini bagaimana dalam rumah tangga tidak terdapat liberal, syiah dan politik sehingga menjadi keluarga yang sakina mawadda warahma.
Khalaqah usroh merupakan salah satu program dari pimpinan daerah (PD) Hidayatullah Surabaya, ini sesuai dengan tujuan berdirinya PD Hidayatullah Surabaya yakni  lahirnya tatanan dunia baru yang Islami, berkeadilan, sejahtera dan tegak diatas kaliamat “lailaha Illah” adalah cita-cita bersama hidayatullah.[8] Yang kemudian program ini dimandakan kepada Pos da’I untuk melaksakan khalaqah usroh. Pos da’I Surabaya merupakan tangan panjang dari PD Hidayatullah dan satu-satunya amal usaha yang dimiliki oleh Pimpinan Daerah Hidayatullah Surabaya, yang mana lembaga tersebut bergerak dibidang dakwah dalam pelayanan ummat.[9]
Berangkat dari kenyataan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti serta mengambil judul “Analisis Pesan Dakwah Pada Khalaqah Usroh di Pondok Pesanteren Hidayatullah Surabaya.”  

B.      RUMUSAN MASALAH
Dari rangkaian latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, peneliti dapat membuat rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah pesan dakwah pada khalaqah usroh di Pondok Pesanteren Hidayatullah surabaya?
C.    TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui serta memahami pesan dakwah pada khalaqah usroh di Pondok Pesanteren Hidayatullah Surabaya.
D.    MANFAAT PENILITIAN
Berangkat dari permasalahan dan tujuan penelitian tersebut di atas, maka manfaat dari penelitian  ini digolongkan menjadi dua bahagian yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1.      Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini sangat bermanfaat guna meningkatkan pengetahuan tentang seperti apa pesan dakwah yang baik dan muda diterima oleh mad’u, dan memberi sumbangsih keilmuan khususnya kepada pelajar yang menggeluti dunia dakwah.
2.       Manfaat Praktis
a.       Bagi masyarakat
Sebagai tambahan informasi bagi masyarakat luas, yang ingin memperoleh informasi tatang dakwah.
b.      Bagi pemerintah
Sebagai masukan terhadap pemerintah kalau da’i telah mengambil peran yang sangat penting dan membantu dalam mensejetarakan ummat (masyrakat) dan bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk meningkatkan mutu dakwah.
c.       Bagi peneliti
Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam (S.Kom.I), sebagai penambah wawasan keilmuan dan memperkaya pengalaman  serta melatih diri dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam proses perkuliahan.
d.      Bagi pembaca
Agar seorang da’i atau praktisi dakwah menambah wawasan, respon, dan pesan dakwah Islam, sehingga dapat mengembangkan aktifitas dakwah guna merespon berbagai persoalan yang aktual dan kontemporer  pada  kegiatan dunia dakwah terkhusus pada khalaqah usroh di Pondok Pesanteren Hidayatullah Surabaya.

E.     DEFENISI OPERASIONAL
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam dalam memahami judul “Analisis Pesan Dakwah Pada Khalaqah Usroh di Pondok Pesanteren Hidayatullah Surabaya” maka penulis akan menjelaskan beberapa istilah yang ada dalam judul tersebut.
1.      Analisis
Kata analisis berasal dari bahasa ingris “analysis” yang berarti “pemeriksaan yang diteliti”[10] Adapun menurut istilah, analisis adalah penguraiian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan anatara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.[11]Adapun yang dimaksud dalam skiripsi ini adalah penelaan atau analisis terhadap pesan-pesan dakwah dalam kholaqah usro yang dilaksanakan sekali sebulan di Pondok Pesanteren Hidayatullah Surabaya. Analisis pesan dakwah ini dimulai pada bulan november 2014-maret 2015 dan suatau saat lama waktu anlisis bisa berubah seiring dengan berubahnya jadwal ujian skiripsi yang ditetapkan oleh bagian akademik kampus STAIL Hidayatullah Surabaya.
2.      Pesan Dakwah
Pesan adalah suatu yang disampaikan pengirim kepada penerima.[12] Pesan adalah sesuatu yang bisa disampaikan dari diri seseorang kepada orang lain, baik secara individu maupun kelompok yang dapat berupa buah pikiran, keterangan, pernyataan dari sebuah sikap.[13]
Sedangkan dakwah ditinjau dari segi etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab “dakwah” dari kata da’a(دعا) yad’u(يد عو) da’watan(دعوة) yang berarti panggilan, ajakan dan seruan.[14]
Adapun Warson Munawir dalam kamus Al-Munawir menyebutkan bahwa dakwah artinya adalah memanggil (to call) mengundang (to invite), mengajak (to summon), menyeru (to propose), mendorong (to urge), dan memohon (to pray).[15]
Jadi pesan dakwah adalah pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari al-qura’n dan al-sunnah atau sumber lain yang merupakan interpentasi dari kedua sumber tersebut yang berupa ajaran Islam.[16]
Dari dua pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan pesan dakwah dalam penilitian ini adalah serangkaiian materi dakwah yang di sampaikan oleh da’I atau komunikator secara langsung atau tanpa perantara kepada mad’u atau komunikan di dalam khalaqah Usroh. Yang dijadikan sebagai pengarah dalam merubah tingka laku dan sikap yang tercermin dalam kehidupan rumah tangga.

3.      Khalaqah Usroh
Khalaqah bisa diartikan sebuah lingkaran dan liqo artinya pertemuan yang bersifat pengajian atau pengkajian yang Islami. Sedangkan Usroh adalah orang yang sudah kawin. Sehingga dapat di simpulkan bahwa khalaqah usroh adalah sebuah pertemuan untuk mengadakan pengajian  bagi orang yang suda melaksanakan pernikahan.[17] peneliti memberikan kejelasan bahwa yang dimaksud khalaqah usroh dalam penelitian ini adalah khalaqah yang dilaksanakan di Pondok Pesanteren Hidayatullah Surabaya dengan peserta semua warga Hidayatullah yang beristatus sudah kawin dan peserta simpantisan. Jumlah keseluruhan peserta khalqah usroh kurang lebih 300 orang.[18]
4.      Pondok Pesanteren Hidayatullah Surabaya
Pesantren Hidayatullah Surabaya merupakan cabang dari Pasantren Hidayatullah Balikpapan Kalimantan Timur, yang dirintis oleh Ust. KH, Abdullah Said. Sebagai cabang, Pesantren Hidayatuilah Surabaya secara resmi didirikan pada tanggal 28 Nopember 1986. Diawali oleh diskusi-diskusi yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa muslim yang sedang menyelesaikan kuliah di berbagai Perguruan Tinggi di Surabaya. Mereka, antara lain: Abdurrahman (UNAIR), Hamim Thahari (IKIP), Elvenus Yahya (ITS), Sulaiman (ITS), Rahmad Rahman (UNAIR), Khusnul Khuluq (IKIP).
Pondok Pesanteren Hidayatullah Surabaya, bertempat di kelurahan Kejawan Putih Tambak 1/VI, dalam peniliti ini penulis membatasi tempat penilitian yang pokus di lokasi tersebut.


F.   TINJAUAN PUSTAKA
            Setelah kami berusaha mencari tema terkait dengan penelitian ini khususnya di perpustakaan STAIL, ternyata sudah ada  peneliti sebelumnya yang telah meneliti tentang tema yang juga berkaitan dengan Analisis pesan dakwah yakni;  Andi Putra tahun 2011,  judul Skiripsi, Analisis Pesan Dakwah Melalui  Media Cetak (Kajian Pendekatan  Van Dijk  Tentang Pesan Dakwah  Pada Buletin Al-Qalam Edisi No 02-52 tahun XIX.
            Akan tetapi  peneliti sebelumnya lebih menekankan pada Analisis Pesan Dakwah Melalui  Media Cetak, yang peyampaiian pesannya tidak secara langsung kepada mad’u. Sedangkan peneliti sendiri di sini lebih fokus terhadapa Analisis Pesan Dakwah Pada Khalaqah Usroh di Pondok Pesanteren Hidayatullah Surabaya, yang penyampaiian pesannya secara langsung kepada mad’u atau komunikan.
            Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah analisis isi yaitu penilitian yang dimaksudkan untuk meneliti isi pesan dakwah yang disampaikan dalam suatu peroses komunikasi. Pelopor analisis ini adalah Harlond D. Lasswell, yang memelopori symbol coding, yaitu mencatat lambing atau pesan secara sistematism kemudian diberi interprentasi.[19]
            Metode analisis ini juga diartikan sebagai objek data analis secara manifest yaitu analis menurut apa yang dikatakannya.[20] Penilitian agar menjadi lebih relevan dengan rumusan masalah maka peniliti menekan tiga analisis pesan dakwah yaitu dari segi aqidah, syariah dan Akhlak.

G. METODE PENILITIAN
            Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah bentuk penilitian kualitatif yang sifatnya deskriptif. Hal ini karena data yang dikumpulkan berupa gambar, isi pesan dakwah yang bersifat kata-kata tertulis atau lisan dari da,i atau komunikan  dan bukan angka-angka.[21]
1.      Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek adalah keseluruhan yang ada dalam diri peneliti. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah komunikator atau da’i, mad’u atau komunikan, dan Pimpinan Daerah Hidayatullah Surabaya. Adapun objeknya yaitu pesan dakwah.
2.      Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis data yang digunakan, serta dari mana saja sumber data dapat diperoleh, dapat dilihat dari penjelasan berikut ini:
a.       Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dimana data kualitatif merupakan hasil dari penelitian deskriptif kualitatif yang disajikan  dalam bentuk kata-kata bukan dalam bentuk angka-angka.[22]
b.      Sumber data
Adapun sumber data dari penelitian ini dibagi dalam dua bagian, yaitu sebagai berikut:
1.      Sumber data primer
Sumber data utama (primer) dalam penelitian ini adalah kata-kata da’I atau komunikan yang diamati dan orang-orang yang diwawancarai, yang dicatat dan direkam melalui perekaman “audio tapes dan HP, pengambilan foto dan lain-lain.
2.      Sumber data skunder
Adapun di luar dari data utama adalah data tambahan (skunder) yang berfungsi untuk melengkapi data utama, seperti dokumen-dokumen tertulis dari subyek yang diteliti yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait dengan objek penelitian.
3.      Tekhnik Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data yang ada di lapangan, peneliti menggunakan empat metode pengumpulan data yang lazim digunakan pada penelitian kualitatif, yakni:
a.       Observasi
Pengumpulan data dengan observasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.[23]  Adapun observasi dalam penelitian ini yaitu peneliti terjun langsung kelapangan dengan mengobservasi tetang bagaimana pesan dakwah pada khalaqah Usroh surabaya.
b.      Wawancara
Wancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara penanya dan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (pandun wawancara).[24] Yang dilakukan peneliti bersifat terbuka sistematis, dan terinci. Yang dimaksud wawancara dalam penelitian ini adalah tanya jawab sacara langsung dengan kepala subjek peniliti dan objek peniliti.  Wawancara dilakukan dalam rangka untuk memperoleh data dan informasi secara detail.
c.       Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam metode dokumentsi ini, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis, seperti buku-buku, arsip, dokumen,  catatan harian, catatan mad’u dan sebagainya.[25]
Dokumen sudah lazim digunakan dalam penilitian analisis pesan dakwah sebagai sumber data, karena dalam banyak hal. dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji. kemudian juga sebagai pendukung data dan informasi yang telah diperoleh dalam wawancara.
4.      Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan memaparkan instrumen penelitian dengan menggunakn pedoman observasi, interview, dan dokumentasi, sebagaimana tabel berikut:
No
Metode Penelitian
Instrumen Penelitian
1
Observasi
-          Panduan pengamatan
-          Panduan observasi
2
Wawancara
-          Pedoman wawancara
-          Daftar pertanyan wawancara
-          Tape Recorder
3
Dokumentasi
-          Kamera


5.      Tekhnik Analisa Data
Dalam penelitian kualitatif, analisa data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan dan setelah selesai lapangan. Namun analisa data difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dan kenyataanya, analisis data kualitatif banyak berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data.[26]
Sebelum peneliti memasuki lapangan, analisa dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data skunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti terjun langsung di lapangan.[27]
Dalam penelitian ini, datanya berwujud kata-kata, kalimat yang dinyatakan dalam bentuk narasi yang sifatnya deskriptif mengenai situasi, kegiatan, pernyataan dan prilaku yang telah dikumpulkan dalam catatan lapangan, serta transkip wawancara. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah tekhnik deskriptif.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam skripsinya Masluhatul Maisaroh 2011. bahwa analisis data diskriptf dilakukan dengan tiga cara[28], yaitu:
a.       Reduksi Data
Reduksi data adalah proses penyederhana data, memilih hal-hal yang pokok yang sesuai dengan fokus penelitian. Reduksi data diartikan sebagai proses pemikiran, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari berbagai catatan tertulis di lapangan dan transkip data, kemudian dianalisis menjadi beberapa kata kunci. 
b.      Display Data
Display data atau penyajian data adalah merupakan suatu proses pengorganisasian data, sehingga mudah untuk dianalisis dan disimpulkan. Dalam pegorganisasian data ini. Selanjutnya data diklasifikasikan dan dipenggal sesuai dengan fokus penelitian, dengan demikian peneliti dapat menguasai data dan tidak tenggelam dalam tupukan data yang begitu banyak. 
Data dalam penelitian ini terdiri dari beberap kumpulan informasi yang sintesis dan terarah yang memberikan adanya penarikan suatu kesimpulan. Sehingga penyajian data hal ini kan berbentuk narasi. Data yang disajikan dalam penelitian ini mengenai “Analisis Pesan Dakwah Pada Khalaqah Usroh di Pondok Pesanteren Hidayatullah Surabya” Penarikan Simpulan dan Verifikasi
Penarikan simpulan dan verifikasi merupakan langkah ketiga dalam proses anlisis data. Setelah data dianalisis terus menerus pada waktu pengumpulan data di lapangan, maka dilakukan proses penarikan simpulan dan verifikasi dari hasil yang sesuai dengan data yang telah peneliti kumpulkan dari temuan lapangan.
kesimpulan yang pada awalnya sangat meragukan maka dengan bertambahnya Data, maka kesimpulan data akan lebih valid. Proses ini dilakukan dengan cara terus- menerus melakukan verifikasi langsung ke lapangan. Kemungkinan ada bagian-bagian yang ditamba dan dihilangkan Sehingga simpulan akhir didapat. Setelah dinilai dan di cek kembali tidak mengalami perubahan.





H.    SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Agar supaya memudahkan dalam penyusunan dan pemahaman dalam penelitian skripsi nanti maka peneliti membuat sistematika pembahsan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan. Pendahuluan ini terdiri dari latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfat penelitian, ruang lingkup penelitian, pembatasan penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II Landasan Teori. Landasan Teori ini akan membahas tentang sekumpulan teori-teori analisis pesan dakwah dan teori yang digunakan dalam menganalisis pesan dakwah pada khalaqah usroh .
BAB III Metode Penelitian. Metode Penelitian ini Terdiri dari jenis penilitian, subyek peniliti dan Obyek penelitian, Jenis dan sumber data, tekhnik pengumpulan data dan tekhnik analisa data
BAB IV Penyajian dan Analisis Data.  Penyajian dan Analisis Data, berisi profil Pimpinan Daerah Hidayatullah Surabaya, tujuan umum khalaqah usroh, dan analisis pesan dakwah.
BAB V Penutup. Dalam penutup ini terdiri dari kesimpulan dari semua pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang dapat menjadi pertimbangan.







DAFTAR PUSTAKA

Arifin H. M., Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi,  (Jakarta: Bumi Aksara, 2000). Arikonto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta 2002).
Alwi Al-maliki Al-hasani Sayyid Muhammad, Kiat Sukses Berdakwah, (Jakarta: AMZAH     2006).
Al Quran Al karim dan terjemahnya departemen agama RI (Semarang: PT Karya Toha Putra, 1998).
Aziz Muhammad Ali, Ilmu Dakwah, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel,1993).
Aziz M. Ali, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004).
B. Miles Mathew and A. Michael Huberman, Qualitatif data analysis, (London: Sage Publication, 1992).
Cangara, Hafied Pengertian Ilmu Komunikasi,  (Jakarta: Raja Grafindo, Bersada, 1998).
Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997).
Dermawan Ady, Metodelogi Ilmu Dakwah, (yokyakarta: LESFI, 2002).
E. mulayasa, menjadi guru professional, (Bandung: Remaja Rosda karya, 2010).
J Moleong Lexy, metodologi penelitian kualitatif, (Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 2001).

Jumroni, Metode-Metode Penilitian Komunikasi, (Jakarta: Lembaga Penilitian UIN Jakarta dengan UIN Press, 2006).

M. Eschols Jhon dan Hassan Shadly, Kamus Bahasa Ingris-Indonesia, (Jakarta: PT Gremedia, 1992).
Nazir Moh, metode penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005).
Munir Amin  Samsul, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah,2009).
Samara Toha, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987).
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2009).
Syaltut Mahmud,  Al-Islam Akidah Wal Syariah, (Beirut: Dar Al-syiruq, 1972).
Tasmoro Toto, Komunikasi dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997). 
Prasetyo Bambang dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penilitian Kualitatif Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006).

  







[1] Sayyid Muhammad Alwi Al-maliki Al-hasani, Kiat Sukses Berdakwah, (Jakarta: AMZAH 2006), hal Xi
[2] Ady Dermawan, Metodelogi Ilmu Dakwah, (yokyakarta: LESFI, 2002),  hal Xiii
[3] Al Quran Al karim dan terjemahnya departemen agama RI, (Semarang: PT Karya Toha Putra, 1998),  hal 63
[4] H. M. Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi,  (Jakarta: Bumi Aksara, 2000),  hal 6    
[5] M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004),  hal 5
[6] Mahmud Syaltut,  Al-Islam Akidah Wal Syariah, (Beirut: Dar Al-syiruq, 1972), hal 22
[7] Peserta simpatisan adalah para donator Khalaqah usroh yang bukan bahagian dari warga Hidayatullah
[8] Sumber Arsip PD hidayatullah Surabaya
[9] ustdz Kartam (ketua Pos Da’I Surabaya), Wawancara, Surabaya juma’t, 21 november 2014
[10] Jhon M. Eschols dan Hassan Shadly, Kamus Bahasa Ingris-Indonesia, (Jakarta: PT Gremedia, 1992)  hal 28
[11] Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997) hal 37
[12] Hafied Cangara, Pengertian Ilmu Komunikasi,  (Jakarta: Raja Grafindo, Bersada, 1998)  hal 23
[13] Toto Tasmoro, Komunikasi dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997)  hal 9
[14] Muhammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Surabaya:IAIN Sunan Ampel,1993)  hal 1
[15] Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah,2009)  hal 1
[16] Toha Samara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987) hal 43
[17] Ustdz Faishal Haq (sekertaris Pimpinan Daerah (PD) Hidayatullah Surabaya), wawancara. Surabaya,  ahad, 23 november 2014.
[18] ustdz Kartam (ketua Pos Da’I Surabaya), Wawancara, Surabaya senin, 1 desember 2014.
[19] Jumroni, Metode-Metode Penilitian Komunikasi, (Jakarta: Lembaga Penilitian UIN Jakarta dengan UIN Press, 2006), hal, 66
[20] Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penilitian Kualitatif Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006), hal, 7
[21] Lexy J Moleong, metodologi penelitian kualitatif, (Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 2001) hal 6
[22] Lexy J Moleong. Ibid,  hal 2
[23] Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif ,  (Bandung: Alfabeta, 2009 ) hal, 137.
[24] Moh, Nazir, metode penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005) hal, 194
[25] Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta 2002), hal. 158.
[26] Sugiyono, log.cit, hal 305.
[27]  E. mulayasa, menjadi guru professional, (Bandung: Remaja Rosda karya, 2010). Hal 98
[28]  Mathew B. Miles and A. Michael Huberman, Qualitatif data analysis, (London: Sage Publication, 1992), hal, 66.