Belajar Ahklak
Artinya:
“Setiap muslim juga wajib mempelahjari
ilmu mengenai segala etika (akhlak), seperti kedermawaan, kikir, takut,
keberanian, kesombongan, kerendahan hati,
menjaga diri dari dosa, berlebih-lebihan,
irit dan lain sebagainya. Sesunggunya kesombingan, kikir, dan berlebih-lebihan
adalah haram. Dan tidak mungkin menghindarinya, kecuali dengan mempelajari
perilaku-perilaku tersebut dan mempelajari kebaikan-kebaikannya. Maka wajib
bagi setiap orang untuk mengetahuinya. Sayid Imam Nasruddin Abdullah Qasim
telah menyusun sebuah kitab yang terbaik di bidang akhlak, maka setip muslim
wajib mengetahunya.”
Akhlak
dalam kehidupan manuusia mempunyai kedudukan yang sangat penting. Baik berakhlak
kepada diri sendiri, masyarakat, agama bangsa dan Negara. Sebab
jatuh-bangunnya, jaya- hancurnya, sejatrah-rusaknya suatu masyarakat, agama,
bangsa dan Negara tergantung bagaimana ahklaknya.
Akhlak
kita harus dijaga karena perannya sangat penting dalam menentukan baik-buruknya
sesuatu. Untuk menjadi orang yang berakhlak, maka harus diusahakan untuk terus
dilatih untuk berbuat baik. Kalau hanya mengandalkan waktu untuk mengubah kita
maka itu tidak cukup, tetapi perlu melati diri, dan berusaha agar bisa
berakhlak dengan baik.
Bagaimana
melatih diri kita untuk berakhlak mulia? Jawabannya ada pada Taallim Mutaalim
yang telah kami cantukmkan diatas yaitu; kedermawaan, kikir, takut, keberanian,
kesombongan, kerendahan hati, menjaga diri dari dosa, berlebih-lebihan,
irit dan lain sebagainya.
Yang
sering menjadi permasalah sekarang dalam menyangkut akhlak adalah perbedaan ras
suku, budaya dan pemahaman mengenai akhlak. Contoh misalnya di Jawa ketika
seseorang cuman memakai celana berjalan maka akan dikatakan kurang akhlak,
namun di Papua itu merupakan adat mereka dan tidak di permasalahkan.
Atau
hal-hal yang belakangan ini muncul seperti batasan pornoaksi dan pornografi
dengan seni sangat tipis. Apakah berpakaian ketat dan minim termasuk pornoaksi
atau bahagian dari seni? Ini sangat sulit dibedakan. Karena mengandung
unsur-unsur keindahan bagi yang memandangnya. Oleh karena pemahaman-pemahaman
yang seperti itu muda luntur maka dibutuhkan penguatan kembali yang berdasarkan
al-qur’an dan al-hadits.
Bagai
mana caranya agar kita mengetahui aqidah secara kaffah? Salah satu caranya
adalah mengikuti program pendidikan baik itu secara formal maupun non formal
yang terpantau oleh Islam. Pendidikan inlah yang natinya akan menambahkan
nilai-nilai akhlak dalam kehidupan kita. Sehingga akan membentuk sebuah
keperibadian dan perilaku yang berakhlak dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan
yang terpantau oleh nilai-nilai Islam lebih dominan membentuk ahklak yang baik.
Salah satunya adalah pendidikan di Pondok pesanteren sangat berperan menbentuk
ahklak yang baik karena kesehariaannya bersentuhan langsung dengan perbuatan
yang positip. Apa lagi di zaman moeren ini ditengah-tengah kesibukan orang tua
mengurusi pekerjaannya lupa akan sikap anaknya. Olehnya salah satu peran yang
sangat dibutuhkan adalah pendidikan.
Sebagai
kesimpulan, diharapkan dari pembelajaran masalah ahklak ini kita dapat menjadi
generasi yang memiliki ahklak yang mulia, sehingga agama Islam dan bangsa ini
biasa menjadi cermin bagi agama-agama lain dan Negara-negara luar.
Kita
mulai dari bangku pendidikan baik itu formal maupun non-formal. Dari pendidikan
itu maka akan mulai terbentuk ahklak kita dan pola fikir untuk dapat membedakan
antara pornoaksi dan seni disaat melihat
wanita berpakaiian yang minim. Dapat memberikan penjelasan mengenai budaya
Papua dengan kotekanya dan mengaitkan dengan Islam.