Di tahun 2014 merupakan kenangan yang sangat luar biasa, lagi-lagi
mengukir sejarah hidup yang susah terlupahkan. Semangat untuk mengikuti takbir
keliling-liling bersama anak-anak dari TK Yaa Bunnayya 2 LEbak Arum Surabaya. Sebelum
dapat undangan takbiran keliling dari ustzh Jenni, aku mempunya pelening yang
lain yaitu melaksanakan sholat Idul Adha di desa Getean, Pasuruan.
Selembaran surat itu memutar piling saya, dan mengcat langkahku ke
Pasuruaan. Akhirnya aku lebih memilih untuk ikut takbiran bersama Anak-anak TK
Yaa Bunayya 2. Guru-guru di TK tersebut pada bahagia ketika mendengar info
kalau aku akan bergabung dalam barisan takbiran keliling. Guru-guru itu perna
menjadi teman seperjuangna saya dalam mendidik anak di TK Yaa Bunayya 2 selama
satu tahun lebih. Ketika saya melaksanakan kulia kerja nyata (KKN) dengan
terpaksa harus berhenti mengajar di TK tersebut.
Pagi sabtu tepatnya tanggal 4, oktober 2014 kami berkumpul di TPA
guna mempersiapkan peralatan takbiran. Canda dan tawa menjadi satu sehingga tak
terasa jam suda menunjukkan pukul 15:00, sayapun harus pulang kepondok untuk
siap-siap mengikuti takbiran yang akan di laksanakan sesuda sholat magrib.
Di tengah perjalanan menuju ke lokasi takbiraan terlihat suasana
yang agak berbeda dengan hari sebelumnya. Jalur ke Lebak Arum biasanya tidak
mecat seperti ini. Dengan macet itu
akhirnya saya sedikit lambat datang di TK, rem motor itu saya enjak sambil
melihat ke halaman sekolah nampak orang tua wali yang sedang tertawa
terbahak-bahak speresi itu menunjukkan kebagiaan. Melihat putra-putrinya
bersiap-siapa untuk ikut takbiran keliling di perkampunya Kejawan Putih.
Sekitar seratus lebih murit TK Yaa Bunayya yang mengikuti takbiran
tersebut, semua anak-anak diberikan lampu cas yang mengeluarkan cahaya tiga
warna secara bergantian. Kamipun mengatur barisan anak-anak menunjukkan kalau
acara takbiran sebentar lagi akan dimulia, setelah anak-anak semua suda masuk
barisan kamipun bersama anak-anak, guru, dan para orang tua wali memulai
langkah sambil mengumandangkan takbir, tahmin dan tahlil.
Di tengah perjalanan anak-anak pada tersenyum dan bahagia bias ikut
takbiran keliling, masyarakat pada keluar kehalaman rumahnya untuk menyaksihkan
acara takbiran keliling. Langkah semakin lelah dan perjalanan masi jauh,
akhirnya suara takbir tidak sekeras awal keberangkatan.
Kelelahan itu tak menghentikan langkah kami untuk terus berjalan.
Di tengan kelelahan kami memasuki sebuh gang-gang kecil dan hampir seluruh dari
masyarakat di sekitar itu menyambut kami dan ikut mengumandangakan takbir,
takmig dan tahlil. Semnagatpun kembali kembali seperti di awal keberangkatan.
Orang tua wali juga tak
menyangka kalau anaknya mampu berjalan sejauh itu, karena mereka sendiri
kelelahan. Semangat kamipun tak perna kendor bahkan suara takbir semakin keras,
membuat acara takbiran semakin ceriah. Tak terasa pintu pagar sekolah TK yaa
Bunayya 2 terlihat dari kejahuan, sebahagian anak-anak berkata “wah kita uda
mau nyampe, padahal masi pengen berjalan.”
Tak terasa kami semua sampe di lokasi awal. Sangat
sangat bahagia bisa ikut dalam barisan ini, saya mendapatkan pengelaman yang
luar biasa, dan pengelaman ini akan menjadi kenangan yang tak terlupahkan. Saya
sangat berharap suatu saat nanti kalau suda saatnya di tugaskan ke cabang
pondok pesanteren Hidayatullah saya bisa mengadakan ifen seperti ini dan
melibatkan semua masyarakat satu desa. Amiin
Semangat yang diperlihatkan anak-anak,
dukungan orang tua wali dan motivasi dari guru-guru membakar api semnagat saya
untuk lebih semangat untuk menjalani hidup. Terimaksih
kepada semua pihak yang memberikan saya pelajaran yang luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar