Kamis, 03 April 2014

PROPOSAL SKIRIPSI. TANTANGAN DAN METODE DAKWAH JAMAAH MASJID SIRATAL MUSTAKIN DALAM MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN MASYARAKAT LEBAK ARUM SURABAYA

PROPOSAL SKIRIPSI
TANTANGAN DAN METODE DAKWAH JAMAAH MASJID  SIRATAL MUSTAKIN DALAM MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN MASYARAKAT
LEBAK ARUM SURABAYA.
Proposal skiripsi Ini Diajuhkan kepada Jurusan Dakwah Fakultas Komunikasi dan Penyiaran Islam (kPI), Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim Surabaya, Untuk Memenuhi Syarat Membuat Skiripsi.



 






 


Disusun oleh





Oleh      :  Naharuddin
Jurusan :  Dakwah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
LUQMAN AL-HAKIM SURABAYA
 TAHUN AJARAN 2014/2015




KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang senang tiasa memberikan rahmat dan hidayanya kepada kita semua sehingga kami dapat menyusun proposal skripsi yang berjudul Tanatangan dan Metode Dakwah jamaah Masjid Siratal Mustakin Dalam Meningkatkan Nilai-Nilai Keislaman Masyarakat Lebak Arum Surabaya. Serta sholawat dan salam kami aturkan kepada sang revolusioner Sejati yakni Nabi Muhammad SAW.  Yang telah merombak seluruh tatanan kejahiliaan hinggan  menjadi masyarakat  yang berperadaban mulia. Dan beliau telah menghabiskan hidupnya dalam berdakwah untuk  menegakkan kalimat tauhid.
Kami ucapkan terima kasih banyak kepada dosen pembimbing, dan teman-teman yang telah menbantu kami dalam menyusun proposal skiripsi ini. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih bayak kepada kedua orang tua kami yang senang tiasa mengirimkan doa dan memberi kami motivasi dalam menuntut ilmu.
Kami sadari  dalam penyusunan proposal skiripsi ini masih bayak kekurangan dari berbagi sudut dalam penyusunan. Olehnya itu kami mengharapkann masukan dan kritik dan saran yang sipatnya membangun dari dosen pembimbing dan teman-teman agar propoal skiripsi ini bias kami sempurnakan.














DAFTAR ISI

Kata pengantar ……………………...............................................................................................1

Daftar Isi .....................................................................................................................................2
BABI PENDAHULUAN ............................................................................................................3
A.    Rumusan Masalah.............................................................................................................. 3
B.     Pembatasan Masalah......................................................................................................... 4
C.      Rumusan Masalah............................................................................................................ 4
D.    Tujuan Penelitian................................................................................................................ 4
E.     Manfaat Penelitian……………………...........…………………………………………………...5
BAB II KERANGKA TEORI…………………..………………………………….……….....6
1.      Tantangan Dakwah Jamaah Majid Siratal Mustakin Lebak Arum Surabaya…………….................6
a.       Pengertian Tantangan…………………………………………………………..…….6
b.      Gambaran tantangan dakwah jamaah masjid Siratal Mustakin……………………..….7
2.      Metode Dakwah……………………….………………………………………………........…..8
1.      Al-Hikmah………………………………………………………………….…….….8
2.      Mau Izatil Hasana…………………………………………………………….….…..8
3.      Mujadalah……………………………………………………………………….…..8
BAB III……………………………………………………………………………………...…9
1.      Sumber Data…………………………………………………………………….........…..…….9
2.      Metode Pengumpulan Data………………………………………………………..........……....9
3.      Metode Analisis Data………………………………………………………….........…………10
4.      Tahap Pelaksanaan……………………………………………………………………........…10
BABA IV KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………..11
A.    Kesimpulan ………………………………………………………...……………………........11
B.     Saran ………………………………………………………………………………….......….11
DAFTAR PUSTAKA………………………...………………………………………………12


BAB I
PENDAHULUAAN
A.    LATAR BELAKANG

Di era globalisasi seakan tidak bisa dibendung lajunya permasalahan ummat, karena telah memasuki setiap sudut negara sehingga menjadi problem yang sangat besar pagi para dai. Era ini menghendaki setiap negara beserta individunya harus mampu bersaing satu sama lain baik antar Negara, antara agama  maupun antar individu. Persaingan yang menjadi esensi dari globalisasi sering memiliki pengaruh dan dampak yang negatif jika dicermati dengan seksama. Pengaruh yang ada dari globalisasi pada aspek kehidupan meskipun awal tujuannya diarahkan pada bidang ekonomi dan perdagangan serta memberikan dampak multidimensi. Globalisasi memang menjadi lokomotif perubahan tata dunia yang tentu saja akan menarik gerbong-gerbongnya yang berisi budaya, pemikiran maupun materi.
Persoalan yang kita hadapi sekarang adalah tantangan dakwah yang semakin berat dan penerapan metode dakwah yang belum tepat, baik yang bersifat internal mau­pun eksternal. Tantangan itu muncul dalam berbagai bentuk kegiatan masyarakat, seperti perilaku dalam menda­patkan hiburan (enter­tain­ment), kepariwisataan dan seni dalam arti luas, yang semakin mem­buka peluang munculnya kerawanan-kerawanan moral dan etika. Kerawanan moral dan etik itu muncul semakin transparan dalam bentuk kemaksiatan karena disokong oleh kemajuan alat-alat teknologi informasi mutakhir seperti siaran televisi, keping-keping VCD, jaringan Internet, dan sebagainya.
Dampaknya sangat menglobalisasi bahkan sampai keperkampungan salah satunya perkampungan Lebak Arum Surabaya yang  dalam pengamatan penulis sangat merasakan  dampaknya. Setelah itu banyak kasus yang muncul di daerah itu, misalnya pergaulan bebas yang sejatihnya Persoalan miras, narkoba, dan lain-lain, dikarenakan sebuah pemujaan terhadap kebebasan pribadi yang tidak lagi mengindahkan nilai-nilai agama. Sehingga dampaknya ternyata bukan hanya menimpa dirinya sendiri, tetapi juga terhadap masyarakat sekitar terutama pada usia remaja. Bukan hanya pergaulan bebas yang menjadi tantangan dakwah masyarakat Lebak Arum tapi mereka juga harus menghadapi kerestinisasi yang sering dilakukan oleh sebahagian warga non muslim perumahan Lebak Arum.
 Oleh karena itu sekirahnya sangat perlu untuk membuat sterategi atau metode dakwah dalammeningkatkan nilai-nilai keislaman masyarakat Lebak Arum agar tidak terjerumus kedalam dunia bebas dan keristenasasi.
Sikap seorang dai dalam menghadapi tantangan dakwah seperti ini adalah dengan tetap istiqamah dalam hidayah Allah swt. Untuk menjalankan tugas dan kewajiban ummat Islam yaitu mencegah kemungkaran dan mengajarkan Islam secara kaffah, bukan malah melihat manusia dalam kekufuran.[1] tapi harus berusaha untuk mendakwahkan kebanaran sebab Islam telah meletakkan kewajiban dakwah kepada setiap pemeluknya.[2]

B.     PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah digunakan untuk membatasi masalah yang akan dibahas. Dalam penelitian ini, masalah dibatasi pada tantangan dakwah jamaah masjid Siratal Mustakin, Lebak Arum Surabaya.

C.   PERUMUSAN MASALAH
Dalam proposal skripsi ini terdapat beberapa penjabaran materi dari latar belakang diatas. Diantaranya yaitu;
  1. Apa yang dimaksud dengan tantangan dan bagaimana tantangan dakwah jamaah majid siratal mustakin Lebak Arum Surabaya?
  2. Bagaimana metode dakwah jamaah masjid Siratal Mustakin Lebak Arum Surabaya?
  3. Seperti apakah  model dakwah yang harus ditarapkan di Lebak Arum Surabaya?

D.     TUJUAN PENILITIAN
Tujuan penilitian proposal skripsi ini adalah :
1.      untuk mengetahui pengertian tantangan dan tantangan dakwah yang dialami jamaah masjid siratal mustakin Lebak Arum Surabaya.
2.      Agar dapat mengetahui metode dakwah yang pas ditarabkan di masjid Siratal Mustakin Lebak Arum Surabaya.

.
E.    MANFAAT PENELITIAN
Berangkat dari permasalahan dan tujuan penelitian tersebut di atas, kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Menambah satu wacana baru tentang tantangan dan motode dakwah yang bisa digunakan oleh para da’i sebagai alternatif dalam berdakwah.
2.        Dapat digunakan sebagai pelajaran besar bagi para da’i dalam memahami tantangan berdakwah.




















BAB II
KERANGKA TEORI
1.      Tantangan Dakwah Jamaah Majid Siratal Mustakin Lebak Arum Surabaya
a.      Pengertian  tantangan
Sebelum kita lebih lanjut ke pembahasan terlebih dahulu kita mengetahui tantangan. Tantangan adalah hal atau objek yang menggugah tekad untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.[3] Tantangan dakwah dalam perspektif surat ali imron ayat 186
Artinya: kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu, dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.[4] (Q.S Ali Imron:186)

Menurut tafsir Fi Zhilalil-Qur’an
Ini sudah menjadi aqidah dan dakwah, ia pasti menghadapi cobaan dan gangguan pada harta dan jiwa. Ia pasti harus bersabar, tegar dan mantap hatinya. Itulah jalan yang tidak ada jalan lain lagi, untuk membentuk jamaah yang memikul tugas dakwah ini dengan segala bebannya. Ini adalah jalan tarbiyah (pendidikan) kaum muslimin, dan untuk mengeluarkan simpanan-simpananya yang berupa kebaikan, kekuatan dan ketabahan. Inilah jalan untuk menjalankan tugas-tugas dan sebagai pengetahuan realistis terhadap hakikat manusia dan kehidupan. Hal itu dimaksudkan untuk memantapkan dakwah dibawah para pengembannya yang tegar dan teguh.[5]




b.      Profil tantangan dakwah jamaah masjid Siratal Mustakin
Penyakit yang dirasakan oleh masyarakat Lebak Arum Surabaya berdampak besar karena hamper semua kalangan yang merasakan mulai dari usia anak sekolah dasar (SD) sampai orang tua.  Penyakit ini dipersembahkan kaum orentalis dan kapitalis barat. Penyakit ini benar-benar beraneka ragam, mulai dalam bentuk botol arak, kristenisasi, VCD porno, pergaulan bebas, hingga nyayian-nyayian yang bersifat picisan, murahan dan gombal. Setidaknya dengan empat poin ini, mereka menghancurkan kejayaan, kemuliaan dan harga diri ummat Islam.
Siapakah yang mempengaruhi masyarakat lebak Arum, sehingga berbuat demikian? Sesunggunya mereka adalah musuh-musuh Islam yang hendak menghancurkan kita dengan berbagai sarana. Mereka menghancurkan kita bukan dengan jenis rudal, kapal-kapal jet dan bom. Jadi dihadapan ummat Islam ada satu cara lagi dari mereka untuk memerangi kita, yaitu perang dengan botol arak, perempuan, nyayian dan majalah amoral.[6]
Adapun upaya yang suda dilakukan oleh jamaah masjid Siratal Mustakin Lebak Arum Surabaya dalam mendakwahkan Islam ialah; mempersiapkan perpustakaan di masjid serta menjadikan masjid sebagai tempat pusat kajian keislaman. Hampir setiap malam dilaksanakan kajian di masjid tersebut khusus untuk laki-laki dan untuk perempuan mereka membuat jadwal tersendiri di siang hari.
Salah satu anggota jamaah tersebut membuka sebuah usaha roti yang jaraknya sekitar 15 meter dari masjid. Setiap jadwal sholat masuk maka semua karyawan diwajibkan sholat di masjid. Ini merupakan salah satu upaya untuk  menarik masyarakat agar bisa  melaksanakan sholat jamaah.
Anak-anak dengan pergaulan bebas menghasilkan generasi yang amburadul, dengan melihat keperhatinaan generasi ini. Maka jamaah masjid melakukan upaya untuk membuat Taman Pendidikan Anak (TPA) yang juga bertempat di masjid. Mereka memberikan sering memberikan  jajan kepada anak-anak untuk menarik anak-anak agar gemar ke masjid dan mengaji. Upaya itupun hamper dianggap sukses. Anak-anak semakin banyak yang ikut di TPA, sehingga harus membuka pengajian sesuda asar dan magrib.


2.      Metode Dakwah
Metode dakwah dalam arti luas mencakup sterategi dan teknik dakwah.[7] Menurut DR. wardi bactiar, “metode dakwah adalah cara yang dipergunakan oleh seorang dai untuk menyampaikan materi dakwah yaitu serentetan kegiatan untuk mencapai rujuan dakwah.”[8]
Kaitannya dengan metode dakwah maka para ahli sepakat membagi metode dakwah kedalam tiga bahagian sesuai dengan ketentuan al-qur’an yaitu:
1.      Al-hikmah
Yang dimaksud dengan dakwah dengan hikmah ilalah berbuat yang tepat dengan cara yang tepat di waktu yang tepat. Sedangkan menurut Abdul Fathi Al-Bayanuni adalah “perumpamaan al-hikmah dalam dakwah ialah menyusun proritas (aulawiyat) gerakan terhadap (tadarruj) dalam mereliyalisasikan proritas gerakan serta mimilih metode yang tepat untuk kondisin dan kapasitas mad’u yang tepat.[9]
2.      Mau Izatil Hasana
Bila metode hikmah sasarannya adalah akal, maka mau izatul hasana (berbicara yang baik) adalah mengajak berbicara yang baik kepada hati dan perasaan agar menyadari dan terderak ntuk melaksanakan ajara-ajaran  Islam. Manusia mempunyai hati dan perasaan maka keduanya adalah strumin vital maka ini harus diperhatikan dengan cara seksama. Agar pesan dakwah mengenah pada sasaran. Akal untuk memahami dan dan mendalami pengetahuan sedangkan hati untuk menyadari dan menghayati, sehingga timbul emosional untuk menyukai dan membenci.[10]
3.      Mujadalah
Dakwah bilmujadalah adalah dakwah dengan mengadakan tukar fikiran dengan sebaik-baiknya. Tujuan dari mujadalah untuk menyikapi kebenaran dari subjek dan objek. Dengan harapan keduanya sanggup menerima kebenaran dengan lapang dada, yang perlu diperhatikan oleh seorang dai berdialog bukan untuk memenangkan pendapat pribadi dan mengalahkan pendapat dari satu pihak, akan tetapi mengedepankan kebenaran Islam.

Oleh sebab itu dalam menerapkan metode mujadalah seorang dai harus memiliki persiapan-persiapan sebagai berikut:
a.       Memiliki kemampuan dan keterampilan tentang teknik  debat dengan baik.
b.      Menguasai betul tentang materi dakwah. Mengetahui kelebihan dan kelemahan musuh dab sebagainya.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.       Sumber Data
 Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data yang diperoleh penulis adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer berasal dari hasil interview secara langsung dengan orang-orang yang terkena bencana yaitu anak-anak, remaja-remaja dan orang dewasa.
Dalam penelitian ini, populasi yang diambil adalah masyarakat setempat. Sedangkan sampel yang diambil sebanyak 25 orang, terdiri dari jamaah masjid Lebak Arum Surabaya. Di mana pengambilan sampel ini dilakukan berdasarkan adanya tujuan tertentu. Kedua puluh lima orang responden tersebut sudah mewakili sampel yang diambil karena memiliki karakteristik yang dibutuhkan peneliti yaitu benar-benar terlibat dalam dakwah di Majid Lebak Arum Surabaya.

2.      Metode Pengumpulan Data
a.        Interveiw/wawancara adalah penulis mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Hal ini digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang. Ada dua macam pedoman wawancara yaitu, wawancara tidak terstruktur yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan dan wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check list. Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Pada prosesnya untuk mencapai keakuratan, peneliti menggunakan alat bantu berupa tape recorder, kemudian mentransfernya dalam transkrip tertulis.
b.        Dokumentasi adalah metode pengumpulan data diperoleh dengan bersumber pada peninggalan tertulis mengenai kegiatan atau kejadian yang dari segi waktu relatif belum terlalu lama. Dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, foto, dan lain sebagainya.
3.      Metode Analisis Data
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian historis (historical research) yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk merekonstruksi kondisi masa lampau secara obyektif, sistematis dan akurat. Setelah data-data dikumpulkan, dievaluasi, dianalisis dan disintesiskan kemudian dirumuskan kesimpulan.
Analisis data yang dilakukan dengan metode tri angulasi, yaitu aplikasi studi yang menggunakan multi metode untuk menelaah fenomena yang sama. Fenomena yang biasanya kompleks itu membutuhkan studi mendalam dari beragam perpskeitf atas realitas. Dengan tri angulasi merupakan cara lain untuk mempertinggi peluang mendapat temuan yang kredibel. Tri angulasi yang digunakan di sini adalah tri angulasi sumber (sources tri angulations), di mana memungkinkan peneliti untuk melakukan pengecekan ulang serta melengkapi informasi. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat berbagai bentuk rekaman terhadap tipe sumber yang sama.
4.      Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan  langkah-langkah penelitian historis, yaitu:
a.       Mengidentifikasi dan merumuskan masalah.
b.      Mendefinisikan masalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti apakah pendekatan ini paling cocok untuk masalah yang menjadi fokus, apakah peneliti dapat menemukan data yang diperlukan dalam penelitian, apakah penelitian akan menghasilkan kesimpulan yang berguna dan sebagainya.
c.        Merumuskan tujuan penelitian.
d.          Mengumpulkan data dengan membedakan data primer dan data sekunder.
e.          Evaluasi atas data yang diperoleh dengan mengajukan kritik internal dan eksternal.
f.         Menuangkan hasil penelitian dalam bentuk laporan.[11]

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Berdasarkan penilitian yang penulis lakukan tentang “Tantangan dan Metode Dakwah Jamaah Masjid siratal Mustakin Dalam Meningkatkan Nilai-Nilai Keislaman Masyarakat Lebak Arum Surabaya. Penulis dapat menyimpulkan.
Tantangan adalah sebuah upaya yang membuat kita berfikir dan bertindak semaksimal mungkin agar masalah itu bias terpecahkan. Seperti upaya yang telah dilakukan oleh jamaah masjid Siratal Mustakin dalam meningkatkan nilai-nilai keislaman masyarakat Lebak Arum Surabaya. Mereka senantiasa berdakwah dengan beberapa metode terhadap semua kalangan mulai dari anak-anak samapai  orang tua, dan tidak mengenal status social, ekonomi,warna kulit dan agama sekalipun.
Kobaran semangat dakwah yang diperlihat oleh mereka merupakan bukti keperhatinan terhadap masyarakt setempat yang suda terjun kedunia bebas seperti minum minuman keras, obat-obat terlarang dan pengaruh non muslim untuk menjauhkan masyarakat dari nilai-nilai keislaman. Melihat keperhatinan ini maka penulis merasa sangat perlu untuk membuat metode-metode dakwah seperti; Metode Al-Hikmah, metode Mau Izatil Hasan dan metode Mujadalah.

B.     Saran
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan saran yang mudah-mudahan bisa menjadi masukan bagi pembaca dan jammah masjid Siratral Mustakin.
1.      Dakwah memerluhkan sebuah tindakan sebagus apapun metode dakwah yang kita rancang tapi belum ditarapkan dilapangan maka metode itu masi sekedar wacana.
2.      Kegunaan metode dalam dakwah agar mad’u dapat menerima kehadiran kita serta mudah memahami materi yang kita sampaikan.
3.      Kordinasi dan komunikasi sangat penting dalam melakukan hubungan emosional kepada sasaran dakwah.



DAFTAR PUSTAKA

Al-Qardawi  Yusuf, retorika Islam, diterjemahkan oleh Abdillah Noor Ridha, (Jakarta Pustaka Al-Kausar 2004)
Al Quran Al karim dan terjemahnya departemen agama RI (Semarang: PT Karya Toha Putra, 1998)
Dermawan  Ady DKK, Metodelogi Ilmu Dakwah, (yokyakarta: LESFI, 2002)
Dr. Al-Qarni  A’idh, Selagi Masih Muda. (Aqwam, anggota SPI (Serikat Penulis Islam) Solo 2010).
Dr. Bactiar  Wardi, Metodologi penelitian Ilmu dakwah (Jakarta:Logos 1997).

KBBI/Tim penyusun kamus pusat bahasa ed.3-cet 4, (Jakarta: balai pustaka, 2007)
Saefuddin  Endang Anshari, Wawasan Islam (Raja wali, 1996)

Sidding  Syamsyuri, Dakwah dan teknik Berhutbah (Bandung, Al-Ma’arif 1987) 

Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Pustaka Setia, Bandung, 2002)

Syaikh DR. shalihn bin Fauzannal-Fauzan, Tidak Mudah Menjadi Ulama dan Dai, (Jakarta: Pustaka t-Tazkia 2011)

Quthb Sayyid, tafsir fi zhilalil-quran dibawah naungan al-quran jilid 2 (Jakarta: Gema Insani Press, 2001)




[1] Syaikh DR. shalihn bin Fauzannal-Fauzan, Tidak Mudah Menjadi Ulama dan Dai, (Jakarta: Pustaka t-Tazkia 2011) , hal 11.

[2] Ady Dermawan DKK, Metodelogi Ilmu Dakwah, (yokyakarta: LESFI, 2oo2), hal Xiii
[3]. KBBI/Tim penyusun kamus pusat bahasa ed.3-cet 4, (Jakarta: balai pustaka, 2007) hal 141
[4]. Al Quran Al karim dan terjemahnya departemen agama RI (Semarang: PT Karya Toha Putra, 1998) hlm 137
[5]. Sayyid Quthb, tafsir fi zhilalil-quran dibawah naungan al-quran jilid 2 (Jakarta: Gema Insani Press, 2001) hlm 238
[6] Dr. A’idh Al-Qarni, Selagi Masih Muda. (Aqwam, anggota SPI (Serikat Penulis Islam) Solo 2010). Hal 20
[7] . Endang saefuddin Anshari, Wawasan Islam (Raja wali, 1996) hal 192
[8] DR. Wardi Bactiar, Metodologi penelitian Ilmu dakwah (Jakarta:Logos 1997), hal 34
[9] Syamsyuri Sidding, Dakwah dan teknik Berhutbah (Bandung, Al-Ma’arif 1987)  hal 8
[10] Yusuf al-Qardawi, retorika Islam, diterjemahkan oleh Abdillah Noor Ridha, (Jakarta Pustaka Al-Kausar 2004) hal 29
[11] Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Pustaka Setia, Bandung, 2002), hal 24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar