MAKALAH ETIKA DAKWAH
(Bentuk Sikap Inklusif dan Bentuk Sikap Toleran)
Diajukan
Kepada Jurusan Dakwah Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam (KPI)
Untuk Mendapatkan
Nilai Tugas
Oleh :
Naharuddin
NIM : 201131110016
JURUSAN
DAKWAH
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM(KPI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM LUQMAN
AL-HAKIM SURABAYA
2014/2015
Kompotensi dasar : Bersikap inklusif, toleran dalam
melaksanakan dakwah
Indikator : Memperaktekkan sikap inkuitif,
toleran dalam melaksanakan dakwah
Materi : -
Bentuk sikap inkulusif
-
Bentuk sikap toleran
ABSTRAK
Agama Islam sebagai agama rahmatn
lil’alamin sangat menganjurkan agar umatnya hidup memiliki rasa toleransi baik
terhadap sesama muslim maupun terhadap orang selain muslim sehingga tercipta kehidupan
yang damai, rukun dan tentram. Islam sangat mengajarkan agar umatnya hidup
saling memenuhi atau memperhatikan hak-hak orang lain, tidak egois, yang hanya
memenitngkan hak dirinya sendiri tanpa memenuhi hak orang lain.
Kebutuhan individu dan bermasyarakat
bersifat luas seiring dengan perkembangan jaman. Kerjasama dengan individu atau
kelompok lain menjadi keniscayaan. Prinsip bersikap inklusif muncul karena
adanya kebutuhan bekerjasama untuk mencapai cita-cita, titik tolaknya adalah
memandang sisi positif perbedaan sehingga mendorong usaha-usaha untuk
mempelajari perbedaan dan menarik sisi-sisi universal yang mungkin bernilai
positif dan menunjang cita-cita/ misi pembangunan masyarakat.
Mengingat begitu pentingnya sikap toleran dan inklusif,
terhadap sesama beragama, beda agama, kelompok dan dalam bernegara maka dalam
makalah ini pemakalah akan mencoba untuk memaparkan dari dua sikap-sikap
tersebut dengan menggunakan pendekatan toleran dan inklusif dalam melaksanakan
dakwah.
PEMBAHASAN
A. Bentuk
Sikap Toleran
Sebalum
kita masuk ke pembahasan apa itu bentuk sikap toleransi? maka terlebih dahulu
pemakalah akan memaparkan pengertian toleransi itu sendiri, baik dari pengertian
etimologi dan terminologi. Ini dilakukan agar pemakalah dan pembaca tidak
keliru dalam memahami toleransi itu sendiri.
1.
Pengertian Toleran Secara Etimologi
Dalam
kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa arti kata “toleransi” berarti
sifat atau sikap toleran.[1]
Kata toleran sendiri didefinisikan sebagai “bersifat atau bersikap menenggang
(menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan,
kepercayaan, kebiasaan, dan kelakuan) yang berbeda atau bertentangan dengan
pendirian sendiri.[2]
Adapun dalam bahasa Arab, istilah yang lazim dipergunakan
sebagai padanan dari kata toleransi adalah سماحة atau تسامح.
Kata ini pada dasarnya berarti al-jûd (kemuliaan)[3] atau sa’at
al-shadr (lapang dada) dan tasâhul (ramah, suka memaafkan).[4]
Makna ini selanjutnya berkembang menjadi sikap lapang dada/ terbuka (welcome)
dalam menghadapi perbedaan yang bersumber dari kepribadian yang mulia.[5]
2. Pengertian
Toleran secara Terminologi.
Toleransi adalah sikap saling menghargai, menghormati keragaman budaya,
menghargai perbedaan kebebasan bereksperesi, termasuk dalam keyakinan orang
lain agama.
Jadi toleransi adalah saling menghargai dalam perbedaan, baik dari
budaya, agama, dan keyakinan. Yang di maksud keyakinan disini menghargai apa
yang mereka percayai. Serta tidak saling mengjelek-jelekkan dalam perbedaan.
3. Bentuk-Bentuk Sikap Toleran
Dalam makalah ini, penulis akan
memaparkan beberapa bentuk sikap toleran dalam melaksanakan dakwah diantaranya
sebagai berikut:
1. Toleran
dengan persaudaraan sesama muslim.
Berkaitan
dengan hubungan toleransi dengan persaudaraan sesama muslim, dalam hal ini
Allah SWT berfirman yang artinya: orang-orang
beriman itu sesunggunya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedia saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat.[6]
Dalam ayat di atas,
orang mukmin bersaudara dan Allah memerintahkan untuk melakukan islah (mendamaikannya untuk perbaikan
hubungan) jika seandainya terjadi kesalah pahaman di antara mereka.
2. Toleran
antar ummat beragama
Toleransi antar ummat
beragama dapat dimaknai sebagai suatu sikap untuk dapat hidup bersama
masyarakat penganut agama lain dengan memiliki kebebasan unutk menjalankan
prinsip-prinsip keagamaan (ibadah) masing-masing.
3.
Toleran
Dalam kehidupan
berkeluarga
Sikap toleransi
sangat dibutuhkan untuk ditumbuhkan dalam keluarga agar terbentuk suasana
keluarga yang harmonis. Setiap anggota keluarga memiliki peran dan fungsinya
masing-masing dalam keluarga.
4.
Toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
Tolerans adalah sebuah bentuk sikap akibat adanya
persinggungan hak-hak individu dalam masyarakat atau hak-hak masyarakat dalam
negara. Jadi dapat dikatakan bahwa toleransi adalah sebuah solusi bagi adanya
perbenturan hak-hak.
5.
Toleransi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
Kehidupan berbangsa dan bernegara pada hakikatnya
merupakan kehidupan masyarakat bangsa. Di dalamnya terdapat kehidupan berbagai
macam adat istiadat, kebudayaan, suku, pemeluk agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda.
B.
Bentuk
Sikap Inklusif
Seperti pembahasan di
atas, sebelum masuk ke pembahasan inti terlebih dalu penulis kembali akan
memaparkan apa pengertian sikap inklusi itu?
1. Pengertian Inklusif Secara Etimologi
dan Terminologo
Secara
etimologi inklusif berasal dari Bahasa Inggris “inclusive” yang
artinya “termasuk di dalamnya”. Sedangkan menurut
terminology berarti menempatkan dirinya ke dalam cara pandang orang
lain/ kelompok lain dalam melihat dunia, dengan kata lain berusaha menggunakan
sudut pandang orang lain atau kelompok lain dalam memahami masalah.
Sikap inklusif dan eksklusif memiliki perbedaan. Sikap inklusif cenderung
memandang positif perbedaan yang ada, sedangkan sikap eksklusif cenderung
memandang negatif perbedaan tersebut.
Sikap inklusif Dampak
memandang positif perbedaan adalah memunculkan dorongan/ motivasi untuk
mempelajari perbedaan tersebut dan mencari sisi-sisi universalnya guna
memperoleh manfaat yang menunjang hidup/ cita-citanya.
Sikap positif terhadap perbedaan lahir
karena adanya kesadaran bahwa perbedaan adalah fitrah/ alamiah, sehingga tidak
menolak perbedaan melainkan mengakui adanya potensi persamaan-persamaan yang
bersifat universal.
2. Bentuk-Bentuk Sikap Inklusif
Dalam makalah ini, penulis akan memaparkan beberapa bentuk sikap inklusif
dalam pandangan Islam diantaranya sebagai berikut:
1.
Sikap inklusif terhdap kelamahan orang lain.
Menyadari bahwa setiap orang atau kelompok di masyarakat
memiliki potensi mencapai kebenaran, sehingga tidak menghindari primordialisme
yang berlebihan terhadap keunggulan dirinya dan kelompoknya, setiap orang atau
kelompok juga memiliki sisi kelemahan yang membutuhkan kerjasama dengan orang
atau kelompok lain.
2.
Sikap inklusif terhadap aliran-aliran yang berbeda
dengan kita.
Mengakui adanya aspek-aspek universal yang mungkin bernilai
positif pada orang lain
atau kelompok lain yang berbeda pandangan (aliran) agama untuk menunjang
tercapainya cita-cita
atau misi pembangunan masyarakat.
3.
Sikap inklusif dalam bersosialisasi
Menumbuhkan jiwa sportif dalam bersosialisasi dan hidup
bersama dengan orang lain/ kelompok lain, sehingga terdorong untuk mengelola
perbedaan secara etis atau mengembangkan kompetisi yang sehat meskipun memiliki
pandangan dan cara hidup yang berbeda.
4.
Sikap inklusif dalam berkomunikasi
Membiasakan berkomunikasi dengan sehat tidak semata-mata
didasari persepsi yang sempit dan kacamata kuda, melainkan berdasarkan
pengamatan dan pengertian terhadap perbedaan yang ada.
MAPPING
[1]
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991). Edidi
ke-2. Hal. 1065
[2]
ibid
[3] Jamaluddin Muhammad bin Mukram
Ibn al-Mandzur, Lisan al-Arab, Dar Shadir.
Cat, ke-1. Jilid 7, hal. 294
[4] Ahmand Warson Munawwir, Kamaus al-Munawwir Arab Indonesia
Terlengkap, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997). Edisi ke-2. Cet ke-14.
Hal. 675
[5] Abdul Malik Salma, Al-Tasamuh Tijah al-Aqaliyyat ka Daruratin
li al-Nahdah. (kairo: The International Institute of Islamic Thought), hal.
2
[6] Departeman Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta
Timur : PT. Akbar Media Eka sarana, 2012), hal. 516
Tidak ada komentar:
Posting Komentar