Senin, 31 Maret 2014

Menjadi Pribadi Yang pandai Bersyukur

Menjadi Pribadi Yang Senantiasa Bersyukur

Sikap syukur meciptakan berkah.Membantu diri sendiri dengan membantu orang lain. Anda memiliki senjata yang paling kuat di bumi yaitu cinta dan do’a. Belajar syukur menjadikan hidup terasa lebih makmur,belajar ikhlas menjadikan hidup terasa lebih indah dan bergairah.(Faqihsyarif,2013)

Sobat, penghargaan dan rasa syukur terhadap apa yang kita miliki membantu kita mengirimkan lebih banyak getaran positif yang dahsyat. Ketika kita menghargai anugerah Allah yang kita terima, seperti melihat pekerjaan saat ini, sesungguhnya kita telah memancarkan getaran positif yang dapat melahirkan kebahagiaan yang murni. Seorang komposer pianis dunia Arthur Rubinstein mengatakan, “Tentu tidak ada formula sukses,kecuali menerima hidup secara tak bersyarat dan segala sesuatu yang didatangkannya.”

Sobat, menerima hidup secara tak bersyarat artinya dapat mensyukuri segala yang diterima dalam kehidupan.Meluangkan waktu untuk menghargai dan mesyukuri anugerah Allah SWT setiap hari, berarti dengan sadar kita telah memancarkan getaran positif yang kuat dan memenuhi hati dengan perasaan syukur yang nikmat.

Manusia diperintahkan oleh Allah SWT untuk senantiasa bersyukur atas nikmat dan rezeki yang diperolehnya. Pribadi yang beretos kerja terbaik dan mulia adalah pribadi yang pandai bersyukur atas apa yang diperolehnya selama ini. Dalam dunia kerja dan bisnis,aplikasi dari rasa sykur diwujudkan dalam beberapa sikap berikut:
  1. Sikap Rendah hati. Pribadi yang tetap memiliki sikap rendah hati. Meskipun mungkin dirinya memiliki kelebihan dan keunggulan, seperti pendidikan tinggi,jabatan yang tinggi, atau keunggulan lain, ia tidak menyombongkan diri atas kelebihan-kelebihan yang telah diperolehnya. Karena ia menyadari sepenuhnya bahwa semua itu hanya titipan yang diberikan oleh Allah kepada dirinya. Sikap rendah hati ini diwujudkan dengan menghargai orang lain dalam bekerja dan memperlakukan orang lain dengan baik.
  2. Tidak melalaikan ibadah. Aplikasi rasa syukur dalam dimensi spiritual adalah meskipun seseorang disibukkan oleh berbagai kesibukan aktivitas profesionalnya, ia tidak pernah melalaikan menunaikan kewajiban menjalankan ibadah yang telah diperintahkan Allah. Karena ia menyadari semua aktivitas baik dalam pekerjaan dan kehidupannya hanyalah untuk mencari ridho Allah semata. Pekerjaan dan semua aktivitas profesionalnya adalah bentuk pengabdian dirinya kepada Allah SWT semata.
  3. Berorientasi manfaat Kebaikan. Dalam dimensi sosial, rasa sukur dalam bekerja diwujudkan melalui bekerja penuh ketulusan hati,ikhlas dan berorientasi untuk memberikan manfaat kebaikan bagi sesama.Mereka merasa bahagia dalam memberikan pelayanan,memiliki kesediaan hati membantu orang lain, dan dalam bekerja berorientasi memberikan manfaat kebaikan bagi sesama.
Sobat, dengan membiasakan bersukur kita akan menjadi orang yang berpikir besar dan berjiwa besar. Berpikir besar dan berjiwa besar adalah pilihan yang harus dimiliki oleh manusia di atas rata-rata. Kita percaya dengan berpikir besar, dalam hidup, kita akan selalu melihat peluang daripada masalah-masalah.Sementara,jika kita berjiwa besar maka kita akan bahagia dan berada di jalan-jalan kemuliaan.
Berikut sobat, untuk melatih agar kita memiliki pikiran besar dan jiwa besar:
  • Pikirkan Solusi, bukan masalah-masalah. Setiap masalah selalu punya solusi.Yang jadi soal dalam menghadapi masalah adalah karena kita hanya berfokus pada masalah itu, bukan pada solusinya. Padahal Allah telah berjanji bahwa Dia tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kadar kemampuannya.
  • Berpikir dengan rumus IPB: Ini Pasti Berlalu. Jika Anda mempraktikkan resep “Ini Pasti Berlalu”, Anda akan menemukan ketenangan dan senyuman dalam hidup. Kesadaran anda akan bangkit bahwa kesulitan tidak pernah abadi.
  • Biasakan berpikir positif.awalnya untuk melakukan Anda perlu memaksakan diri. Berpikir positif adalah perilaku orang-orang yang beriman kuat. Mereka sadar dan percaya bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup anugerah yang harus kita syukuri.
  • Miliki bahasa tubuh yang positif. Tak sedikit dari kita masih kurang percaya bahwa bahasa tubuh bisa berdampak langsung kepada orang lain. Saya menyarankan Anda untuk menjaga bahasa tubuh anda ketika anda bertemu dengan banyak orang. Bahasa tubuh anda menentukan penilaian orang lain kepada Anda.
  • Hindari ucapan negatif. Kata-kata yang kita keluarkan tidak mencapai lima persen dari yang kita pikirkan. Dalam otak kita banyak pikiran-pikiran negative yang tidak kita ucapkan,kita tahan, dan hanya menunggu keadaan sehingga pikiran itu diucapkan.
  • Milikilah mentor Anda. Hal itu akan mempermudah Anda mencapai kesuksesan.Kita belajar dari kesalahan orang lain agar kita tidak mengalaminya.
  • Afirmasi dan syukur. Berpikir dan berjiwa besar adalah mukjizat untuk menjadi manusia di atas rata-rata.Mereka yang berhasil berpikir demikian akan lebih mudah menjalani kehidupan. Saatnya kita berdiri dan membuka lebar tangan kita sambil mengatakan,” Saya Ikhlas, Saya berpikir positif”
  • Saya adalah spesial!
  • Saya adalah juara!
  • Saya Pasti Bisa!
Sobat, menghidupkan rasa syukur terhadap apa yang kita peroleh dapat dilakukan dengan merasa berkecukupan atau memiliki kepuasan hati (Sikap qona’ah). Sikap Qona’ah itu mengandung arti: dapat menerima dengan rela apa yang ada, memohonkan kepada Allah tambahan yang pantas dengan berikhtiar, menerima dengan sabar akan ketentuan Allah, bertawakkal kepada Allah, tidak menjadikan materialism duniawi sebagai tujuan utama.

Sobat, sebagai penutup dari artikel ini ingatlah selalu bahwa memenuhi hati dengan rasa syukur memungkinkan kita lebih menghargai pekerjaan dan mampu melihat pekerjaan dengan kaca mata positif dan lebih optimis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar