Kamis, 20 Maret 2014

STRATEGI KOMUNIKASI


STRATEGI KOMUNIKASI


Berhasil tidaknya kegiatan komunikasi  secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi

Strategi komunikasi mempunyai fungsi ganda :

1.      Menyebarkan pesan komunikasi yang bersifat  informatif   persuatif dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal.
2.      Menjebatani “kesenjangan Budaya “ ( kultur gap ) akaibat kemudahan diperoleh dan kemudahan dioperasionalkannya  media massa   yang begitu ampuh yang jika  dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.

Strategi Teori Komunikasi


Lasswell  Who -  Say What – in Which Channel – to Whom with what effect

Efek apa yang diharapkan              when    ( kapan dilaksanakan)
                                                        Who    ( Bagaimana dilaksanakan)
                                                        Why   ( mengapa dilaksanakan )

Jenis-jenis pendekatan – Informatif , persuation dan  intruction

Rumus Lasswell bertentangan dengan teori Melvin L. De Fleur “ Theories of Mass Communication”

A.    Individual differences theory            psikologi ilmu khalayak selektif memperhatikan suatu pesan komunikasi , khususnya apabila  bersangkutan  dengan kepentingan, akan sesuai dengan sikapnya, kepercayaannya dan nilai-nilainya.
Tangapannya  terhadap pesan komunikasi seperti akan diubah oleh tataan psikologinya.

B.     Social catagoreis Theory ----- teori sosiologi umum kendatipun masyarkat modern sifatnya heterogen, orang mempunyai sejumlah sifat  yang sama, akan memiliki pola hidup tradisional yang sama kesamaan orientasi  dan perilaku ini akan mempunyai kaitan dengan gejala yang diakibatkan media massa.

C.  Social Relationship Theory
      Teori ini dasarnya “two step Flow of comunication “

v  Sebuah pesan komunikasi mula-mula disiarkan melalui media massa kepada sejumlah  penerangan  yang terang lengkap (Well – Informed), dan dinamakan pemuka pendapat( Opinion Leaders).
v  Pemuka pendapat ini pesan komunikasi diteruskan malalui saluran antar persona kepada orang-orang yang  kurang terpaan  oleh media massa
v  Opinion  leader  tidak  hanya  meneruskan  informasi  tetapi  juga   menginterpretasikannya.

D.    Cultural Norms Theory.

Melalui penyajian yang selektif dan penekanan pada tema tertentu, media massa menciptakan kesan-kesan pada khlayak bahwa norma-norma budaya yang menegenai topik-topik tertentu dibentuk dengan cara  yang khusus.
3 cara dimana media massa secara potensial mempengaruhi  norma-norma dan batas-batas situasiperseorangan :

1.      Pesan komunikasi bisa memperkuat pola-pola yang sudah ada (  Remforce Exciting patter ) dan mengarahkan  orang-orang  untuk percaya bahwa suatu bentuk sosial dipelihara oleh masyarakat.
2.      Media massa bisa menciptakan keyakinan baru (creat new Shared Convictions) mengenai topik dengan topik mana khlayak kurang berpengalaman sebelumnya.
3.      Media massa bisa mengubah norma-nora yang sudah ada (Change Existing Norms ), dan karenanya mengubah orang-orang dari bentuk tingkah laku yang satu menjadi tingkah laku yang lain.

Sifat-sifat komunikasi


Sifat komunikan tahu efek yang kita kehendaki              cara berkomunikasi

How to communicate             jenis komunikasi

Jenis-jenis komunikasi

1.      Face to face commmunication
2.      Mediated comunication

1.      Dipergunakan bila mengharap efek behavior change karena sewaktu kita berkomunikasi memelukan upan balik langsung (Immediate Feed Back)
2.      Dipergunakan untuk komunikasi informatif kerena tidak begitu ampuh untuk mengubah tingkah laku lebih-lebih media massa.

Kelemahan mediated communication tidak persuasif kekuatan dapat mencapai        dalam jumlah besar

Dimensi organisasi                  eksonterik             bentuk, wadah
                                                Misalnya : - struktur kepemimpinan
                                                                  - Aturan main
                                                                  - Perangkat material

                                                Esoterik ------- Ruh, spirit
                                                Misalnya orientasi dasar
                                                Visi dan misi Manhaj

v  Dalam perspektif Islam faktor esoteris organisasi memiliki pengaruh menjadi determinan atas faktor eksoteris.
      Esoteris           Prinsip            Eksoteris           manisfestasi

Karena itu kehidupan organisasi, misalnya nilai-nilai etika dan budaya ayng berkembang dapat dinyatakan merupakan  aktualisasi dari orientasi

v  Dalam perspektif materialistik, sekuler atau ateistik
Eksoterik          Prinsip
Esoterik           manifestasi atau dianggap sebagai ilusi semata.

Dari sini orang sekuler dan ateis berpendapat bahwa “agama adalah candu dan Tuhan dianggap telah mati karena bagi mereka persoalan yang sesunguhnya adalah materi, sedangkan ha-hal yang bersifat esoterik atau spiritual dianggapnya sebagai Ilusi”

v  Paradigma ideologi yang berbeda ini pada kenyataanya dapat disimak dari fenomena sejarah pergerakan yang dilahirkan.

v  Sejarah dan peradaban islam yang begitu agung dengan langkah utama dan pertamanya dalah pengembangan prinsip tauhid, yang diintrodusir sedemikian baiknya oleh rasululllah terhadap sahabatnya, sehingga berkembang kerangka kesadaran orientasional dan ideologis.

v  Sejarah mencatat selama 23 tahun kepemimpinan dibawah Rasullulah dan kekhalifahan dimasakhulaf urassyidin islam telah berkembang menciptakan peradaban terbesar di dunia.

Budaya             cermin perilaku individu, suku, kelompok organisasi, masyarakat atau 

                         Bangsa.               

Standart  Budaya
v  tolak ukur penilaian bahwa suatu budaya Negatif atau positif
v  Setiap aliran mempunyai tolak ukur dan jawaban yang logis.
v  Kepentingan politik dan dominannya kelompok             Presser Group and interest group


@  SUMBER BUDAYA ORGANISASI
-          Falsafah
-          Visi dan misi
-          Sejarah organisasi
-          Gaya kepemimpinan
-          Lingkungan

@ UNSUR-UNSUR BUDAYA ORGANISASI
-          Nilai
-          Sikap
-          Perilaku
-          Etika

@  FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
-          Mengurangi konflik
-          Koordinasi dan kontrol
-          Motivasi
-          Kompetisi

@ PERILAKU ORGANISASI
-          Model perilaku
-          Hakekat model perilaku
-          Rumus peruilaku
-          Sosialisasi perilaku
 @ TIPOLOGI BUDAYA ORGANISASI
-          The power culture
-          The role cultute
-          The task culture
-          The person culture

@ BUDAYA DAN STRATEGI ORGANISASI
-          Sistem manajemen
-          Proses suatu keahlian
-          Pengaruh budaya
-          Implementasi strategi dan resiko budaya
-          Tingkat budaya kerja
-          Realisasi pelaksanaan strategis
-          Tipologi budaya dan strategi
-          Strategi sebagai budaya dan seni
-          Budaya dan strategi
    




PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN KOMUNIKASI



BAB I    Perencanaan komunikasi

1.      Hakekat perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses yang kontinu yang meliputi rencana dan pelaksanaan, yang kontinu tersebut perlu beberapa unsur-unsur.
a.       mempunyai ciri-ciri yang yang berorentasi kepada pelaksanaan di masa mendatang
b.      proses yang kontinuitas dan fleksibilitas
c.       menggunakan perencanaan dapat seopersional mungkin dalam mencapai tujuan
d.      adanya sistem pengecualian pelaksanaan rencana yaitu keserasian antara pelaksanaan dengan perencanaan
e.       adanya sistem pelaporan dan evaluasi dalam proses perencanaan.
Perencanaan adalah penting, karena perencanaan akan memberi efek baik pada pelaksanaan maupun pengawasan. Suatu  perencanaan merupakan langkah pertama dalam usaha mencapai suatu kegiatan. Para ahli memberikan definisi perencanaan satu sama lain berbeda namun mereka dapat menyetujui bahwa perencanaan pada hakekatnya ialah  “ usaha yang dilakukan terus menerus serta diorganisasikan untuk memilih yang terbaik dari berbagai alternatif yang ada bagi pencapaian tertentu.” (Suprapto M:1982)
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa akan datang rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. (Siagian.S.P.: 1977). Perencanaan diartikan sebagai usaha sadar  untuk memikirkan alternatif-alternatif yang mungkin dapat dicapai pada masa  depan, menguji alternatif tersebut dan memilih alternatif yang dikehendaki agar dapat ditentukan pula bagaimana cara mencapainya. Perencanan suatu proses  yang menetapkan lebih dahulu kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan, prosedur dan metode pelaksanaan untuk mencapai tujuan komunikasi.

2.      Hakekat perencanaan Komunikasi
Perencanaan memiliki hubungan yang sangat erat dengan komunikasi, karena perencanaan adalah  suatu proses yang  harus ditetapkan terlebih dahulu  dalam rangka untuk mencapai tujuan komunikasi. Suatu rencana  adalah merupakan kegiatan  yang ditentukan sebelum melakukan kegiatan guna untuk mencapai tujuan, tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Prenecanaan komunikasi merupakan tindakan yang menyeluruh yang saling barkaitan antara unsur yang satu dengan unsur yang lain, sehingga merupakan suatu sistem.  Arti  penting dari perencanan komunikasi  ini, karena perencanaan omunikasi akan memberi efek atau dampak baik di dalam proses pelaksanaan maupun pada evaluasi  suatu perencanaan komunikasi merupakan langkah awal  dalam usaha  mencapai suatu keberhasilan suatu kegiatan sebagai keseluruhan. Memperhartikan ulasan diatas, maka inti perencananaan komunikasi adalah”  Komunikasi memegang peranan dalam perencanaan dan fungsi komunikasi tersangkut dan merembes dalam proses perencanaan, sehingga diperlukan media komunikasi  dalam organisasi”. (Purnomo Atmadi:1982)
3.      Beberapa permasalahan perencanaan komunikasi

4.      Mengapa komunikasi perlu  direncanakan

BAB II  GAMBARAN MASALAH
1.      Gambaran umum masalah
2.      Analisa masalah

BAB III Pendekatan dalam perencanaan komunikasi
1.      Perndekatan yang diketahui
2.      Pendekatan yang dipilih
3.      Proses pengembangan perencanaan yang terpilih

BAB IV Tujuan dan strategi komunikasi/ kampaye
1.      Tujuan (umum dan khusus)
2.      Sasaran strategi
3.      Isi (pesan) strategi yang akan dipakai
4.      Media strategi yang akan dipakai
5.      Cara membenagkitkan respon

BAB V  Langkah-langkah kegiatan komunikasi  dan  analisa akhir informasi
1.      Langkah dalam promosi/edukasi/motivasi kegiatan komunikasi/kampaye
2.      Pelembagaan legimitasi
3.      Mobilisasi/penggalangan dukungan
4.      Aksi dan penetrasi
5.      Pemantapan/pemeliharaan/monitoring
6.      Evaluasi
7.      Penjadwalan kegiatan
8.      Pembiayaan komunkasi/kampaye















              BAB I  Perencanaan komunikasi

    Hakekat perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses yang kontinu yang meliputi rencana dan pelaksanaan, yang kontinu tersebut perlu beberapa unsur-unsur.
a.     mempunyai ciri-ciri yang yang berorentasi kepada pelaksanaan di masa mendatang
b.    proses yang kontinuitas dan fleksibilitas
c.     menggunakan perencanaan dapat seopersional mungkin dalam mencapai tujuan
d.    adanya sistem pengecualian pelaksanaan rencana yaitu keserasian antara pelaksanaan dengan perencanaan
e.     adanya sistem pelaporan dan evaluasi dalam proses perencanaan.
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. (Siagian.S.P.: 1977).
Hakekatnya ialah  “ usaha yang dilakukan terus menerus serta diorganisasikan untuk memilih yang terbaik dari berbagai alternatif yang ada bagi pencapaian tertentu.”

Hakekat perencanaan Komunikasi
a.       Perencanaan memiliki hubungan yang sangat erat dengan komunikasi, karena perencanaan adalah  suatu proses yang  harus ditetapkan terlebih dahulu  dalam rangka untuk mencapai tujuan komunikasi.
b.      Suatu rencana  adalah merupakan kegiatan  yang ditentukan sebelum melakukan kegiatan guna untuk mencapai tujuan, tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Prenecanaan komunikasi merupakan tindakan yang menyeluruh yang saling barkaitan antara unsur yang satu dengan unsur yang lain, sehingga merupakan suatu sistem. 
c.       Inti perencananaan komunikasi adalah”  Komunikasi memegang peranan dalam perencanaan dan fungsi komunikasi tersangkut dan merembes dalam proses perencanaan, sehingga diperlukan media komunikasi  dalam organisasi”. (Purnomo Atmadi:1982)







Beberapa permasalahan perencanaan komunikasi
a.      Bahasa
b.     Pengalaman berbeda
c.      Audiens
d.     Lingkungan

Mengapa komunikasi perlu  direncanakan
                Komunikasi  perlu adanya perencanaan dikarenakan adanya hal-hal  sebagai berikut;
a.     Adanya source yang terbatas
b.    Komunikasi merupakan suatu aktifitas yang komplek
c.     Dalam berkomunikasi harus  mencapai tujuan yang yang ditetapkan.









BAB II GAMBARAN MASALAH
A.     Gambaran umum masalah
a.     Kebijaksanaan wajib belajar
-                Konsepsi wajib belajar
@ Adanya pendapat bahwa wajib belajar yang akan dicanangkan oleh pemerintah adalah sekedar perpanjangan dari wajib belajar SD  yang di mulai tahun 1984, dari 6 tahun menjadi 9 tahun
# Ada pendapat lain bahwa wajib belajar yang sekarang berbeda  secara prinsipil dengan wajib belajar yang dahulu.
* Amanat UUSPN Nomer 2 Tahun 1989 Pasal 14 ayat 2 “ Warga negara yang beumur 7 tahun berkewajiban mengikuti pendidikan dasar atau pendidikan yang setara  sampai tamat. Dan pasal 13 ayat 1 menjelaskan pendidikan dasar adalah “ pendidikan lamanya 9 tahun yanag diselenggarakan  selama 6 tahun di sekolah dasar (SD) dan 3 tahun di SLTP atau satuan pendidikan yang sederajat.
b.    Legalitas wajib belajar
Seberapa jauh wajib belajar tapa legalitas dapat dilaksanakan secara konsekuen, konsepsional,profesional dan terpadu sehingga membuahkan hasil yang optimal.
c.     Manajemen wajib belajar
Bagaimanah mengelola wajib belajar yang merupakan aset nasional dengan mengingat situasi, kondisi dan kebutuhan daerah yang berbeda-beda?
d.    Peranserta Masyarakata dalam wajib belajar
Seperti halnya pendidikan nasional, eajib belajar adalah tanggung jawab bersama, keluarga, masyarakat dan pemerintah.
1.    Pelaksanaan wajib belajar
a.     Pemasyarakat wajib belajar
Bagaimanakah pemasyarakatan wajib belajar dapat dilakukan secara efektif
b.    Gugus kelola wajib belajar
Bagaimankah mengelolah penyelenggaraan  Sddan SLTP yang merupaka satu kesatuan pendidikan dasar .
c.     Pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan yang lain
Bagaimanakah pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan lain bersedia untuk melengkapi diri dengan pendidikan umum .
d.    Program kerja paket A dan paket B
Bagaimanakah cara menagtasi kesulitan mendapatkan  tenaga tutor untuk membimbing .
e.     Pengendalian mutu
Bagaimanakh pengendalian mutu PMB
f.      Pemanfaatan dan penghimpunan Sumber Daya Pendidikan   
Bagaimanakah pemanfaatan sumber daya yang disediakan oleh pemerintah dan non pemerintah untuk keperluan wajib belajar
B.    Analisa masalah
-         Fakta menunujukkan bahwa masih ada kerancauan wawasan dan persepsi mengenai pendidikan dasar
-         Dalam kebijakan mengenai wajib belajar, pemerintah menganggap tidak perlu ada peraturan pemerintah kusus tentang wajib belajar
-         Amanat wajib belajar pendidikan dasar berkaitan langsung dengan kepentingan dan kebutuhan bangsa indonesia secara keseluruhan.
-         Kegagalan atau keberhasilan pelaksanaaan amanat ini akan merupakan kegagalan atau keberhasilan masa depan bangsa yang berkaitan dengan kebutuhan akan sumber daya manusia yang semakin bermutu
-         Masih adanya pesantren atau lembaga pendidikan keagamaan yang belum memiliki pendidikan SD/ibtidaiyah dan SLTP 


   BAB III  Pendekatan dalam perencanaan komunikasi
1.    Perndekatan yang diketahui
John Middleton dalam bukunya “Appoaches to communication planning” menyebutkan
-         pendekatan proses
-          pendekatan sistem
-          pendekatan teknologi
-          pendekatan ekonomi
-          pendekatan evaluasi
2.    Pendekatan yang dipilih

BAB IV Tujuan dan strategi komunikasi/ kampaye
1.    Tujuan (umum dan khusus)
2.    Sasaran strategi
3.            Isi (pesan) strategi yang akan dipakai
4.            Media strategi yang akan dipakai
5.            Cara membenagkitkan respon







BABV Langkah-langkah kegiatan komunikasi  dan        analisa akhir informasi
A.  Langkah dalam promosi/edukasi/motivasi     kegiatan komunikasi/kampaye
B.   Pelembagaan legimitasi
C.   Mobilisasi/penggalangan dukungan
D.  Aksi dan penetrasi
E.   Pemantapan/pemeliharaan/monitoring
F.    Evaluasi
G.  Penjadwalan kegiatan
H.  Pembiayaan komunkasi/kampaye

Tidak ada komentar:

Posting Komentar